Reporter : Taswin Tahang
Editor: Kang Upi
KENDARI – Pemerintah Kota Kendari berencana memindahkan intake Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Anoa dari Pohara ke Tabanggele, Kecamatan Anggalamoare, Kabupaten Konawe.
Intake adalah bangunan penampung air dari sungai atau mata air besar di suatu daerah, sesuai dengan jumlah yang diperlukan. Untuk selanjutnya dialirkan ke mesin penyalur PDAM dan lalu ke rumah warga.
Wali Kota Kendari, Sulkarnain mengatakan pemindahan ini akan dilakukan setelah pihaknya menemukan adanya penurunan jumlah pelanggan air bersih yang bisa terlayani PDAM Tirta Anoa.
Penurunan tersebut terjadi bersamaan diumumkannya hasil audit Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) yang menyatakan PDAM Tirta Anoa masuk kategori perusahaan yang sedang sakit.
“Hasil audit BPKP menunjukkan bahwa PDAM ini sedang sakit parah, terbukti dengan pelayaanan PDAM yang hanya mengakomodir di bawah 20 ribu satuan layanan. Padahal waktu saya di DPRD dulu itu masih di angka 40 sekian ribu artinya turun jauh sekali,” ungkap Sulkarnain. Selasa (31/12/2019).
Dengan kondisi tersebut, kata Sulkarnain, Pemkot Kendari menemukan solusinya dengan pemindahan intake PDAM dari Pohara ke Tabanggele yang berkapasitas sekitar 900 liter per detik. Pemindahan ini rencananya dimulai pertengahan 2020.
“Kalau ini berproduksi itu bisa mengcover 80 persen kebutuhan air warga Kota Kendari, jadi kalau ini bisa jalan ini bisa melayani sekitar 70 -75 ribu masyarakat,” ungkapnya.
BACA JUGA :
- Gerindra Sultra Akhirnya Tuntaskan Perbaikan Jalan Rusak di Lambuiya Konawe
- Harmin Dessy Paparkan Program Kemenangan di Pilkada Konawe di Hadapan Puluhan Ribu Massa Yang Hadiri Kampanye Akbar
- Empat Artis Ibu Kota Ikut Meriahkan Kampanye Akbar Paslon No 3 Harmin dan Dessy di Lapangan Sepak Bola Desa Humboto Uepai, Ribuan Massa dari 28 Kecamatan Turut Memeriahkannya
Politisi PKS ini juga mengaku dirinya berkomitmen untuk tidak tinggal diam dalam mencarikan solusi terbaik bagi setiap masalah yang dialami warga di Kota Kendari, termasuk diantaranya masalah kebutuhan air bersih.
“Ini artinya PADM kita memang butuh waktu, berhubung baru kita mulai jadi baru bisa dirasakan masyarakat di tahun 2021 mendatang, jadi memang membutuhkan kesabaran sedikit,” pungkasnya.