KOLAKA TIMUR – Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Kolaka Timur (Koltim) menggelar rapat koordinasi dan sosialisasi vaksinasi covid-19 bagi kelompok umur 6-11 tahun.
Pj Bupati Koltim, Sulfan Abunawas mengungkapkan meski sudah memasuki tahun ketiga pandemi Covid-19, saat ini jumlah kasus baru mulai menanjak. Bahkan menurut perkiraan Kemenkes masih akan menghadapi lagi lonjakan kasus yang cukup tinggi seperti tahun lalu. Ini akibat merebaknya varian baru omicron yang lebih menular dari varian sebelumnya.
“Perkiraan bulan februari dan maret kemungkinan dapat mencapai 50-70 ribu kasus per hari. Kita patut waspada namun jangan panik karena insya Allah dengan gencarnya pelaksanaan vaksinasi bagi semua kelompok sasaran, mudah-mudahan perkiraan itu tidak terjadi. Ataupun jika terjadi harapannya tingkat mortalitas tidak sebanyak tahun lalu,” ungkap Sulfan Abunawas dalam keterangannya Jum’at, 21 Januari 2022.
Ia menjelaskan vaksinasi pada dasarnya adalah memberikan kekebalan secara buatan untuk menghadapi penyakit tertentu. Vaksinasi atau juga dikenal dengan istilah imunisasi yang telah dilaksanakan sejak ratusan tahun yang lalu. Dalam sejarah mencatat, vaksinasi cukup banyak menyelamatkan jatuhnya korban jiwa akibat wabah penyakit menular.
Ia menyebut, vaksin dikenal secara medis pertama kali sejak Edward Jenner berhasil menemukan vaksin penyakit cacar yang mewabah sekitar abad ke-17. Kemudian menyusul vaksin-vaksin lain seperti vaksin campak, polio, difteri, pertusis, tetanus dan lainnya yang hingga saat ini menjadi program imunisasi rutin. Tidak terkecuali saat ini, dengan diberikannya vaksinasi covid-19 pada dasarnya sama dengan vaksin-vaksin tersebut.
“Ini adalah salah satu bentuk upaya untuk mencegah wabah meluas dan mengurangi dampak dari penyakit menular tersebut. Pemberian vaksinasi kepada kelompok usia 6-11 tahun telah melalui uji klinis yang cukup, dimana vaksin yang digunakan adalah jenis sinovac dan diperoleh hasil efektivitas vaksin sekitar 96,15 persen. Angka ini jauh melebih efektivitas pada usia dewasa yaitu 65 persen kemudian derajat efek pasca imunisasi berada pada level ringan dan sedang saja,” katanya.
Sulfan menerangkan berdasarkan hasil uji klinis tersebut, badan POM telah mengeluarkan rekomendasi dan diperkuat dengan keputusan menteri kesehatan RI Nomor HK.01.07/MENKES/6688/2021 tanggal 13 Desember 2021 sebagai dasar pelaksanaannya.Sejak dikeluarkannya kepmenkes tersebut, maka sejak tanggal 14 Desember 2021 secara resmi telah dilaksanakn vaksinasi di sekolah-sekolah dasar di beberapa daerah.
“Dengan ditetapkannya sasaran baru ini dimana jumlahnya untuk kabupaten kolaka timur yaitu 12.213 orang sehingga total sasaran baru berubah menjadi 107.346 orang. Adapun capaian per tanggal 19 januari 2022 diluar dari sasaran baru adalah dosis 1 sebanyak 70.180 orang (73,77%), dosis 2 sebanyak 41.059 orang (43,16%) dan dosis 3 (booster nakes) sebanyak 607 orang (92,96%),” katanya. (Adm).
Penulis : Redaksi