LASUSUA – Pemerintah Daerah Kabupaten Kolaka Utara (Kolut) melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) melakukan Rapat Koordinasi (Rakor) Dana Desa (DD) Triwulan II dalam Realisasi fisik dan Keuangan Tahap l dan II tahun 2018.
Turut hadir, dalam rapat koordinasi yang digelar dua sesi dalam sehari di salah satu hotel tersebut, seluruh Camat dan Kepala Desa (Kades) se-Kabupaten Kolaka Utara, Kepala Dinas (Kadis) Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kolut, Muh Taufiq Burhan.
Dalam Rakor triwulan ll dalam semester I yang melibatkan Camat dan Kades se-Kolut ini, arahnya khusus terkait realisasi pencairan DD tahap pertama dan kedua, sementara khusus kegiatan fisik terkait program pemerintah yaitu revitalisasi kakao .
“Sebenarnya rakor ini, memang rakor rutin yang pelaksanaanya ada yang per triwulan serta ada yang berdasarkan kondisi yang paling mendesak untuk dibahas, dalam rakor di Kolut ini terkait pengelolaan dana desa sejak tahun 2017 lalu, rakor itu dilaksanakan empat kali dalam setahun, dua kali rakor mengenai pemantapan, dan sekali rakor evaluasi di bulan terakhir,” kata Taufiq kepada Mediakendari.com Minggu (22/7/2018).
Menurutnya, dalam rakor ini, adalah mencari masukan dari Camat dan Kades tentang informasi dalam perkembangan satu triwulan terkait Dana Desa.
“Kalau itu diperlukan misalnya, memang melibatkan istansi lain, hasilnya kita rekomondasikan dengan teman, kalau diperlukan untuk ditindaklanjuti ke lapangan kami akan turun ke lapangan,” ungkapnya.
Khusus kegiatan fisik tentang revitalisasi kakao kata Taufiq, dalam pembahasan rakor tersebut, anggaran dana desa dalam program kegiatan pemberdayaan ekonomi masyarakat dibahas yang mana sekira 30 persen masuk dalam program revitalisasi kakao.
“Kenapa selalu kami gaungkan berulang-ulang tentang revitalisasi kakao, karena permasalahan yang dihadapi di desa yang progres berbasis dana desa masih tahap memulai, artinya banyak desa masih pembersihan lahan untuk pembimbitan kakao, namun banyak desa juga sudah masuk pada tahap pembibitan, bahkan bibit kakao yang telah dibenihkan sudah ada yang tumbuh, saya berharap di bulan desember atau paling telat di akhir Januari atau awal Februari, hasil pembibitan revitalisasi kakao di tahun 2018 bisa kita salurkan ” tutupnya.