FEATUREDKONAWE SELATAN

Pemda Konsel Bersama APIK-USAID Gelar Lokakarya Perubahan Iklim dan Resiko Bencana.

486
×

Pemda Konsel Bersama APIK-USAID Gelar Lokakarya Perubahan Iklim dan Resiko Bencana.

Sebarkan artikel ini

ANDOOLO – Pemerintah Daerah (Pemda) Konawe Selatan (Konsel) bersama APIK-USAID menggelar kegiatan Lokakarya Kelembagaan dan Pengintegrasian Agenda Adaptasi Perubahan Iklim Dan Pengurangan Resiko Bencana Kedalam Master Plan Kawasan Perdesaan Prioritas Nasional (KPPN) di Kecamatan Tinanggea, Rabu (7/11/2018).

Assisten II bidang Pembangunan Dan Ekonomi Setda Konsel, Ir.Armansyah menyampaikan bahwa KPPN Tinanggea merupakan arahan RPJMN Tahun 2015-2019 yang merupakan Implentasi dari Program Nawacita ke tiga Presiden RI yaitu membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat Daerah dan Desa. Sejalan dengan itu Bupati Konsel, Surunuddin Dangga telah mengeluarkan SK No 410/333 Tahun 2018 tentang Penetapan Lokasi Pembangunan KPPN Tinanggea yakni sebanyak 13 Desa Dan 1 Kelurahan se- Kec Tinanggea.

“Dengan harapan Desa-desa dalam delinasi KPPN dapat membangun kerjasama yang efektif guna terlaksananya berbagai program pembangunan di wilayah KPPN tentunya dengan bantuan anggaran yang bersumber dari APBN maupun APBD, termasuk jika dimungkinkan dukungan Dana Desa sesuai dengan skala penggunaannya, sehingga dapat berjalan secara terpadu demi mewujudkan kawasan Perdesaan yang mandiri,  berdaya saing menuju desa maju konawe selatan hebat,” jelas Armansyah.

Armansyah mengatakan, melalui kegiatan Lokakarya ini diharapkan dapat memberikan saran, masukan dan tanggapan serta informasi penting lainnya yang akan melengkapi perbaikan penyusunan master plan KPPN Tinanggea, khususnya dari aspek kelembagaan dan integrasi program adaptasi perubahaan iklim.

“Secara nasional, ada 60 Kabupaten/Kota se-Indonesia yang mendapatkan program KPPN, dan untuk di Sultra sendiri, ada 2 kabupaten yang mendapatkan program KPPN yaitu Muna Barat dan Konsel yakni KPPN Tinanggea,” jelasnya

Sementara itu, Kepala Wilayah Kecamatan Tinanggea, Rafiuddin menyampaikan, Tinanggea memiliki potensi produk unggulan yang komplit mulai dari sektor pertanian dan perkebunan, sektor kelautan dan perikanan dan sektor budidaya, dari 13 desa dan 1 kelurahan yang masuk dalam program KPPN Tinanggea.

“Kegiatan ini dibagi tiga klaster, klaster produk unggulan yaitu klaster padi sawah dan kelapa dalam, klaster udang dan terasi serta klaster rumput laut dan kepiting rajungan.  Dan kami siap untuk mensukseskan Program KPPN Tinanggea yang telah di programkan oleh Pemerintah RI yang juga bagian dari Program Nawacita III Presiden Jokowi,” jelasnya.(b)

Reporter: Erlin


You cannot copy content of this page