BAUBAU

Pemkot Baubau Belum Alokasikan BLT, Nasib Ojek dan PKL Makin Buram Dihantam Wabah Corona

269
ilutrasi ojek

Reporter: Ardilan

BAUBAU – Sejumlah daerah di Sulawesi Tenggara (Sultra) telah mengalokasikan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk penanganan wabah Corona, hingga miliaran rupiah.

Namun langkah darurat yang sama belum diambil Pemerintah Kota (Pemkot) Baubau, melainkan baru sebatas rencana yang belum diketahui kapan palu keputusan alokasi ini akan diketuk.

Lambatnya gerak langkah Pemkot Baubau dalam mengambil pengambilan keputusan untuk pengalokasian anggaran penanganan Covid-19 ini pun dikritik anggota DPRD Baubau, Acep Sulfan.

Menurutnya, seiring permintaan penutupan Pelabuhan Murhum dan Bandara Betoambari ke Pemerintah Pusat, Pemkot Baubau seharusnya juga menuntaskan rencana alokasi anggaran Covid-19.

“Pekerja harian terutama tukang ojek, pedagang kaki lima (PKL) dan buruh akan mengalami kesusahan ekonomi di tengah pandemik ini,” tegas Acep Sulfan, Kamis 2 April 2020.

Pasalnya, ojek dan PKL menggantungkan hidup pada aktifitas kebutuhan transportasi warga, dan potensi pemasukan terbesar dari aktifitas dari dan menuju Pelabuhan Murhum serta Bandara Betoambari.

“Pemkot Baubau harus memberi kejelasan alokasi Bantuan Langsung Tunai (BLT) bagi warga terdampak, agar ada harapan bagi ojek dan PKL kalau nanti pelabuhan dan bandara di tutup nasib mereka tidak makin buram,” ungkapnya.

Anggota Komisi II DPRD Baubau ini juga menuturkan, pihaknya khawatir kondisi ekonomi warga terpukul secara meluas akibat wabah Covid 19, ditambah alokasi penanganan Covid-19 yang terlambat.

“Bayangkan nasib warga yang menggantungkan hidup di sana, pasti terlunta-lunta. Realokasi APBD 2020 sebesar Rp 33,9 miliar juga baru sebatas gambaran secara umum,” ungkapnya.

Atas kritikan tersebut, Sekretaris Daerah (Sekda) Baubau, Roni Muhtar menyebut, bahwa Pemkot akan berupaya membuat masyarakat tetap berdaya ditengah pandemik Covid 19.

“Kita akan mengupayakan alokasi bantuan langsung tunai jika pelabuhan dan Bandara ditutup sementara. Ini masih menunggu petunjuk Pemerintah Pusat, artinya, kita tidak menetapkan berapa-berapa,” singkatnya.

You cannot copy content of this page

You cannot print contents of this website.
Exit mobile version