BAUBAU, Mediakendari.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Baubau, Sulawesi Tenggara mulai mengupayakan agar sampah plastik di daerah itu dapat dikurangi produksinya. Pengurangan sampah plastik itu sesuai instruksi Wali Kota Baubau Nomor 37 Tahun 2018 dan sesuai juga dengan perintah Penjabat (Pj) Wali Kota Baubau, Muhammad Rasman Manafi.
Rasman meminta agar jajaran organisasi perangkat daerah (OPD) lingkup Pemkot mulai melakukan pembatasan penggunaan sampah plastik agar masyarakat Kota Baubau dapat merasakan kenyamanan.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Baubau, Halfia mengungkapkan pihaknya mulai melakukan sosialisasi ke seluruh OPD seluruh Camat, Lurah, seluruh Kepala Puskesmas dan kepala Sekolah se-Kota Baubau agar mulai membatasi penggunaan sampah plastik.
“Jadi seluruh OPD di Kota Baubau melakukan pengurangan penggunaan kemasan plastik sekali pakai, kemudian di setiap instansi sesuai instruksi tersebut melakukan penyediaan pada saat rapat makanan dan minuman itu berupa prasmanan jadi tidak menggunakan kemasan plastik sekali pakai, kemudian juga di setiap instansi itu menyediakan dispenser, air galon dan gelas di lingkungan kantornya. Selain itu, juga pimpinan OPD agar menghimbau kepada seluruh ASN maupun Non ASN dan masyarakat sekitarnya agar melakukan pengurangan penggunaan kemasan plastik sekali pakai,” kata Halfia dalam keterangannya ditulis, Jum’at 03 November 2023.
Halfia mengaku saat ini setiap OPD diimbau agar membiasakan membawa air minum sendiri dari rumah sehingga diharapkan dengan adanya pembatasan-pembatasan dan pengurangan ini jumlah sampah plastik yang dihasilkan untuk dibuang di tempat pembuangan akhir (TPA) itu dapat berkurang dengan signifikan.
Ia menjelaskan sesuai instruksi Wali Kota, pihaknya meminta pihak terkait seperti hotel, restoran, toko, supermarket dan minimarket agar menerapkan hal yang sama.
“Pemilik hotel dan restoran harus menyediakan di fasilitas kamarnya itu berupa teko, tempat air minum serta gelas dan mengimbau kepada tamu agar tidak menggunakan kemasan plastik sekali pakai. Kemudian di supermarket, minimarket dan toko menyediakan kantong perbelanjaan yang ramah lingkungan yang bukan sekali pakai, kemudian mengimbau kepada pembeli agar membawa kantong belanjaan dari rumah dan juga mengimbau kepada seluruh pengunjung agar melakukan pengurangan penggunaan plastik sekali pakai,” katanya.
Ia berharap dengan upaya tersebut pengurangan produks sampah plastik yang sulit terurai dapat dikurangi jumlahnya baik diinstansi pemerintah maupun masyarakat.
Penulis : Ardilan