EKONOMI & BISNISFEATUREDKendari

Pemkot Kendari Pantau Harga di Pasar untuk Stabilitas Harga Pangan

581

KENDARI – Sesuai dengan Undang Nndang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pemerintah Daerah yang memiliki tanggung jawab untuk stabilitasi harga pangan, maka Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari melakukan pemantauan harga Sembako di pasar tradisional Kota Kendari.

Asisten I Pemkot Kendari, Rahman Napirah mengatakan, dalam pemantauan harga Sembako, tidak stabilitas harga pangan, namun termasuk juga ketersediaan dan distribusi pangan terutama dalam menghadapi hari-hari besar nasional dan memasuki bulan suci Ramadhan 1439 Hijriah.

“Di bulan suci Ramadhan diharapkan ketersediaan pangan mencukupi dengan harga terjangkau di masyarakat, sehingga kita bisa mengantisipasi jangan sampai ada spekulasi yang menyebabkan pasokan berkurang dan harga melonjak,” ujarnya saat ditemui di sela-sela pemantauan.

Katanya, pemantauan harga itu merupakan salah satu tugas pemerintah bersama-sama dengan instansi-instansi terkait dalam menjaga stabilitas harga di pasar.

BACA JUGA: Bangun Sinergitas Seluruh BUMN, Bulog Sultra Genjot Gerakan Stabilitas Harga Pangan

Rahman juga menjelaskan, pemicu inflasi ada beberapa komoditi tertentu seperti cabe merah, cabe kriting, termasuk bawang merah, bawang putih. Untuk strategi pengendalian harga katanya, instansi terkait termasuk Dinas Pertanian melakukan upaya-upaya produksi seperti budi daya cabe.

“Karena cabe memang masuk dalam komoditi yang tidak bertahan lama, jadi kalau cara penyimpanannya tidak bagus cepat membusuk dan pasti akan mempengaruhi harga pada saat musim panen produksi meningkat dan harga di petani itu menurun,” paparnya.

“Yang cenderung turun berdasarkan hasil pantauan kami yakni hanya beras dan cabe rawit. Paling cenderung naik itu, cabe merah dan cabe keriting, bawang merah, bawang putih, kentang dan daging ayam,” imbuhnya.

Ia menambahkan, untuk cabe merah harganya Rp 50 ribu perkilo gram dan cabe kriting harganya Rp 43 perkilo gram.

“Pantauan harga kita ambil dari enam pasar dan setiap pasar kita tanya tiga penjualnya,” tutupnya.


Reporter: Waty
Editor: Kardin

You cannot copy content of this page

You cannot print contents of this website.
Exit mobile version