KendariPENDIDIKANSEKOLAH

Pemkot Kendari Tinjau Sekolah yang Belajar Tatap Muka Tahun Depan

1090
Wali Kota Kendari, Sulkarnain Kadir, saat meninjau langsung kesiapan SMP Negeri 19 Kendari guna melakukan pembelajaran tatap muka Januari mendatang. Foto : Febi Purnasari / MEDIAKENDARI.Com

Reporter : Febi Purnasari

KENDARI – Wali Kota Kendari bersama Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikmudora) Kota Kendari meninjau langsung beberapa sekolah yang siap melakukan pembelajaran tatap muka pada Januari 2021 mendatang.

Diantaranya, Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 19 Kendari, SMP Negeri 21 Kendari dan SMP Frater Kendari.

Wali Kota Kendari, Sulkarnain Kadir mengatakan secara fisik sekolah tersebut telah siap untuk melakukan pembelajaran tatap muka dan juga para guru telah menyiapakan protokol kesehatannya.

Sulkarnain mengungkapkan, dipilihnya tiga sekolah ini dengan alasan jumlah siswa yang menurutnya dapat terkontrol.

“Artinya, perbandingan dengan jumlah gurunya relatif dapat terkendali,” ucap Sulkarnain Rabu, 30 Desember 2020.

Katanya, pembukaan yang dilakukan tanggal 04 Januari 2021 mendatang, Pemkot Kendari tetap akan mengambil tindakan jika kedepannya terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

“Kalau nanti kedepannya ada situasi-situasi yang berkembang, kita langsung akan menyesuaikan,” lanjutnya.

Ditempat yang sama, Kepala SMP Negeri 19 Kendari, Mansur Mokuni mengatakan pihaknya telah menyiapkan sarana dan prasarana untuk melakukan pembelajaran nantinya.

“Kita telah menyiapkan sarana dan prasarananya seperti hand sanitizer, masker, tempat cuci tangan, dan juga jarak tempat duduk untuk murid satu dan yang lainnya kita sudah atur,” katanya.

Meski akan dilakukan pembelajaran tatap muka, lanjut Mansur, waktu pembelajaran bagi siswa akan tetap dilakukan pengurangan.

“Jadi walaupun ini kita akan lakukan proses belajar tatap muka, ini kan masih dalam situasi pandemi, kita tetap mengurangi jam belajar tatap muka. Artinya, kita juga masih melakukan layanan belajar daring ketika ada anak-anak yang tidak melakukan pembelajaran tatap muka,” terangnya.

Lebih tegas ia mengungkapkan, jika ada siswa yang tetap melakukan belajar tatap muka di sekolah nanum tidak mendapat rekomendasi dari orangtuanya, maka pihak sekolah tidak mengizinkan.

“Kita tidak mau ambil resiko itu. Kalau ada siswa yang tidak diberi rekomendasi dari orangtuanya, kita akan suruh pulang, begitu juga jika mereka tidak memakai masker ke sekolah. Setiap jenjang kelas juga akan melakukan tatap muka selama 2 hari dalam seminggu. Kalau ada yang tidak membawa,” tutupnya.

You cannot copy content of this page

You cannot print contents of this website.
Exit mobile version