Redaksi
KENDARI – Pantai Toronipa dan Pulau Bokori merupakan dua destinasi wisata wisata andalan Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra). Keduanya terletak di Kecamatan Soropia, Kabupaten Konawe.
Tidak hanya diusulkan sebagai destinasi wisata lokal, Pemerintah Provinsi Sultra berencana menata dan memasarkan dua objek wisata tersebut sebagai kawasan wisata internasional, sekelas Ancol – Jakarta.
Untuk mewujudkan gagasan re-branding kawasan tersebut, sejak Desember 2018 lalu, Gubernur Sulawesi Tenggara Ali Mazi telah mengutarakan rencana pengembangan kawasan Pantai Toronipa.
Rencana pengembangan ini dimulai dari pembangunan jalan wisata sepanjang 14,6 kilometer yang memanjang dari Kota Kendari menuju Pantai Toronipa, yang akan dibangun beberapa tahap.
Peletakan batu pertama atau groundbreaking pembangunan jalan wisata Kendari-Toronipa dilakukan Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) Ali Mazi,pada September 2019 lalu.
Pemasangan batu dan cor beton sebagai tanda dimulainya proyek tersebut dilakukan Gubernur Sultra, Ketua DPRD Sultra Abdurahman Saleh, Kapolda Sultra Kabinda, Kakanwil Kemenhum HAM, Bupati Konawe serta Wali Kota Kendari.
Ali Mazi menjelaskan, jalan sepanjang 14,6 kilometer itu dibangun dengan anggaran Rp1,1 triliun. Semula, proyek jalan ini diperkirakan mengahabiskan anggaran Rp2,8 triliun namun kemudian direvisi.
“Tahap awal pembangunan jalan di tahun 2019 ini sepanjang 2,1 kilometer dengan anggaran sebesar Rp144 miliar dan tahun berikutnya akan menggunakan anggaran secara multi years,” kata Ali Mazi.
Tidak hanya infrastruktur, untuk mendukung pengembangan kawasan Pantai Tornipa, Pemprov Sultra juga merevisi Peraturan Daerah Nomor 2 tahun 2014 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) provinsi.
Target revisi ini adalah menghasilkan RTRW baru, yang mengakomodasi rencana pembangunan kawasan strategis parawisata provinsi Sultra, yakni Pantai Toronipa dan sekitarnya.
Gagasan untuk menata kawasan Pantai Toronipa ini juga didukung sepenuhnya oleh Bupati Konawe, Kery Saiful Konggoasa. Kery menilai, proyek ini akan berdampak positif bagi ekonomi masyarakat.
Sebagai bentuk dukungan, Kery menegaskan akan turut ambil bagian dalam membenahan fasilitas, memalui penyediaan sarana pendukung wisata di sekitar Pantai Toronipa.
“Kita dukung Pemprov, kita bangun kembali fasilitas penunjang lainnya, jadi Pemprov bangun jalannya, kami bangun fasilitas penunjang pariwisatanya,” jelas Kery Saiful Konggoasa.
Pengunjung Pantai Toronipa Naik
Meski belum tuntas sepenuhnya, namun proyek pembangunan akses jalan dari dan menuju Pantai Toronipa serta pembenahan kawasan pantai, secara perlahan mulai berdampak pada naiknya daya tarik pantai tersebut bagi wisatawan.
Hal itu salah satunya terlihat pada momen tahun baru 2020, dimana ribuan kendaraan bisa berjalan dengan lancar untuk menuju kawasan Pantai Toronipa. Dan pengunjungnya pun mencapai puluhan ribu orang yang menikmati liburan menyabut tahun baru bersama keluarga.
“Dulu pengunjung ke Pantai Toronipa kurang. Sekarang sudah banyak pengunjungnya, dan itu kita pastikan langsung saat malam minggu kemarin, kita hitung-hitung motor yang lewat sekitar 1.300 lebih,” kata Plt Kadis Sumber Daya Air (SDA) dan Bina Marga, Sultra Abdul Rahim.
Melihat dampaknya yang sudah mulai terasa, pihaknya berkomitmen menggenjot penuntasan tahap I pembangunan jalan wisata Pantai Toronipa mencapai 95 persen dan rampung di 31 Desember 2019.
Kenaikan angka kunjungan wisata ini menjadi gambaran positif dampak pembangunan jalan wisata tersebut. Secara jangka panjang, meningkatnya angka kunjungan akan berjalan seiringan dengan peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Setelah pembangunan akses jalan usai, selanjutnya penataan Pantai Toronipa akan dilakukan dengan melengkapi kawasan wisata tesebut dengan fasilitas penunjang lainnya, kesehatan dan keselamatan, kelengkapan permainan pantai dan SDM yang kompoten dan profesional.
“Kita nanti akan meningkatkan fasilitas yang ada di Pantai Toronipa ini, karena semakin banyak pengunjung, maka PAD pun meningkat,” kata Kadis Pariwisata Sultra Dr. Ir. Panca. M.Pd.
Libatkan Masyarakat Bangun Kawasan Wisata Pantai Toronipa
Tidak hanya melibatkan instansi pemerintah lintas sektoral, Pemerintah Provinsi Sultra juga mengakomodasi pertisipasi masyarakat dalam rencana pembangunan kawasan Pantai Toronipa dan sekitarnya.
Partisipasi ini diwujudkan dalam perlombaan pembuatan Master Plan Kawasan Wisata Terpadu Pantai Toronipa, yang dilaksanakan melalui Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Kadis Pariwisata dan Ekonomi Kreatif I Gede Panca menuturkan, pelibatan warga dalam pembuatan Master Plan Kawasan Wisata Terpadu Pantai Toronipa ini untuk melahirkan prespektif baru.
Menurutnya, desain wisata Pantai Toronipa harus insklusif atau mendukung antara bangunan dan lingkungannya, serta mensinergikan transportasi dan mobilisasi masyarakat.
Desain juga harus memperhatikan kearifan lokal masyarakat, mencerminkan identitas daerah, membangun imej, menjamin keberlanjutan sosial, ekonomi, lingkungan untu mewujudkan kawasan wisata yang indah, modern dan berstandar internasional.
“Pendaftarannya dimulai sekarang sambil menunggu panduan lengkapnya dan akan berakhir pada akhir September 2020. Mengenai formulir bisa diakses di website Dinas Pariwisata,” kata I Gede Panca.