Reporter : Asrul Hamdi
Editor : Ardilan
WAKATOBI – Puluhan penumpang dan anak buah kapal (ABK) Feri jurusan Kamaru (Kabupaten Buton) – Wangi-wangi (Kabupaten Wakatobi) terpaksa harus dikarantina setelah diketahui memuat satu penumpang yang dinyatakan reaktif hasil melakukan rapid test.
Mendengar kejadian itu, Tim Gugus Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara (Sultra) langsung melakukan evakuasi terhadap penumpang dan ABK Feri Kamaru-Wanci, Sabtu 4 Juli 2020.
Berdasarkan penelusuran, satu penumpang reaktif hasil rapid test tersebut dikabarkan kabur dari Kota Baubau dan berniat kembali ke kampung halamannya di Wakatobi.
Hal ini dibenarkan Juru Bicara (Jubir) Gugus Covid-19 Kabupaten Wakatobi, Muliaddin Anis saat dikonfirmasi Mediakendari.com. Kata dia, penumpang reaktif tersebut merupakan pasien rujukan dari Wakatobi ke Rumah Sakit (RS) Siloam Baubau.
“Yang bersangkutan merupakan Pasien rujukan dari PKM Usuku ke RS Siloam Baubau, ada protokol yang harus dilalui disana pasien harus menjalani rapid dan hasilnya reaktif,” tulis Muliaddin Anis melalui pesan WhatsApp, Minggu 5 Juli 2020.
Ia menerangkan sebelum kembali ke Wakatobi melalui kapal Feri, pasien reaktif itu sebelumnya ditawari Gugus Covid-19 Kota Baubau agar dikarantina di Rumah Sehat Kota Baubau. Namun pasien menolak dengan alasan ingin isolasi mandiri.
“Dua jam kemudian tim gugus mendatangi di penginapannya ternyata pasien sudah tidak ada ditempat (penginapan,red). Dihubungi melalui telepon pasien ini selalu bohongi petugas tentang keberadaannya sampai akhirnya pasien ganti nomor dan pasien pulang ke Wakatobi kemarin (Sabtu),” ujarnya.
Muliaddin menambahkan atas kejadian ini 74 penumpang dikarantina di SDN 1 Pongo. Sedang 15 ABK Kapal Very dikarantina di Kapal Very sebagai upaya pencegahan penyebaran Covid-19.
“Sementara yang bersangkutan (pasien reaktif,red) menjalani isolasi di Rumah Sakit Umum Daerah Wakatobi,” imbuhnya. (c)