EKONOMI & BISNISFEATUREDKendari

Penyerapan Beras Selama Tahun 2017 Tidak Capai Target, Bulog: Karena Pertambahan Penduduk

398

KENDARI – Penyerapan beras selama tahun 2017 di Sulawesi Tenggara (Sultra) menurut Bulog Perwakilan Sultra hanya mencapai 17.000 ton. Capaian tersebut sangat jauh dari target yang ditentukan Bulog Pusat yakni sebanyak 27.000 ton akan terserap. Hal ini dinilai tidak mencapai target nasional yang kurang 10.000 ton belum terserap.

Kepala Divisi Regional (Divre) Bulog perwakilan Sultra, Laode Amijaya Kamaludin mengatakan, meningkatnya pertumbuhan penduduk yang begitu cepat dan tinggi membuat konsumsi beras lebih banyak dari yang diproduksi. Belum lagi harga beras yang ditawarkan melebihi harga yang telah ditetapkan.

“Dari target nasional dapat menyerap beras sebanyak 27.000 ton, Bulog masih kekurangan 10.000 ton untuk menyerap beras selama 2017. Pertambahan penduduk juga mempengaruhi dan harga yang ditawarkan petani melebihi dari yang sudah ditetapkan pemerintah yakni Rp 4.800 untuk beras dan Rp 5.000 harga gabahnya. Harga ini masih berat buat Bulog untuk menyerapnya,” ujar Amijaya di salah satu hotel di Kendari, Selasa (9/01).

Ia menuturkan, untuk penyerapan paling banyak hampir sama yakni Kabupaten Kolaka, Bombana, dan Konawe dengan rata-rata sekitar 50 ton perhari yang dapat diserap dan juga ada kendala-kendala yang muncul sehingga penyerapan itu kurang.

“Langkah-langkah Bulog untuk mengoptimalkan penyerapan, kami akan memperbanyak satuan kerja (satker),” ucapnya.

Amijaya menerangkan, jika beras dari petani cukup banyak seperti beras medium yang diolah menggunakan mesin yang sangat canggih akan sangat baik. Dimana dari mesin tersebut hasil pengolahan beras yang rusak jika masuk ke mesin rice to rice maka berubah menjadi premium yang dapat dijual pada kualitas yang sama dengan premium.

“Saya berharap, penyerapan beras di tahun ini akan meningkat, dengan menggunakan langkah-langkah langsung terjun ke petani,” pungkasnya.

Reporter: Waty
Editor: Kardin

You cannot copy content of this page

You cannot print contents of this website.
Exit mobile version