KENDARI – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Sulawesi Tenggara
memperingati hari remaja internasional (International Youth Day) untuk yang pertama kalinya dilakukan di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) dengan program pengembangan kreatifitas remaja.
Pelaksana Tugas (Plt) kepala BKKBN Provinsi Sultra, Mustakim mengatakan, remaja merupakan para penerus bangsa yang harus punya kreativitas untuk membentuk kepribadian yang handal.
Adapun tema kegiatan yang dilaksanakan yaitu remaja sehat, remaja produktif, remaja berencana untuk Indonesia emas.
“Hari remaja internasional yang pertama diperingati di Sultra berjalan dengan lancar dan mudah-mudahan ada hikmahnya karena ini sesuai dengan tema hari ini,” ungkap Mustakim saat ditemui usai kegiatan di taman Walikota Kendari, Sabtu (11/08/2018).
Ia menjelaskan, menjelang era bonus demografi pada tahun 2020 hingga 2035, dimana usia produktif umur 15 hingga 64 tahun jumlahnya besar lebih dari 50 persen. Kondisi bonus demografi tersebut bisa menjadi berkah dan bisa menjadi malapetaka.
“Bisa menjadi berkah jika usia produktif ini benar-benar produktif. Jadi, tidak ada yang nganggur, punya skil, punya pendidikan yang pas, punya keterampilan. Makanya kita menyiapkan wahana atau medianya untuk memfasilitasi anak-anak remaja untuk menunjukan kreasinya,” ujarnya.
Dalam memperingati hari remaja internasional itu, pihaknya juga mengadakan beberapa lomba yakni lomba fashion busana daur ulang dan lomba bigbos atau musik mulut.
“Artinya itukan bisa menampilkan bakat terpendam yang dimiliki para remaja. Mungkin kedepan akan ada lomba-lomba lainnya. Kita berniat untuk menjadi satu jembatan, siapa tau mereka lebih mengembangkan lagi minat dan bakatnya untuk mengikuti kegiatan yang lebih bergengsi lagi,” cetusnya.
Lanjut Mustakim, untuk peserta yang ikut kegiatan ada dari mahasiswa. Untuk pelajar itu baik dari SMP maupun SMA ikut dalam kegiatan ini.
“Kami menyediakan hadiah dan piala bagi para juara dan saya berharap melalui kegiatan ini, bisa menyiapkan kreativitas yang dibisa dikembangkan lebih jauh lagi,” tuturnya.
“Mereka harus bisa bersaing, karena dengan adanya bonus demografi kedepan maka akan banyak usia produktif sehingga diperlukan kesiapan mental dan kreativitas pemuda untuk bisa bersaing,” pungkasnya.(a)