HEADLINE NEWSKendariKESEHATANMETRO KOTA

Pertama di Kendari, RSU Tiara Sentosa Tawarkan Persalinan Tanpa Rasa Sakit

3140
×

Pertama di Kendari, RSU Tiara Sentosa Tawarkan Persalinan Tanpa Rasa Sakit

Sebarkan artikel ini
RSU Tiara Sentosa beralamat di Jl. Raden Soeprapto, Kelurahan Mandoga, Kecamatan Mandoga, Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra). Foto : Ruslan/Mediakendari.com
RSU Tiara Sentosa beralamat di Jl. Raden Soeprapto, Kelurahan Mandoga, Kecamatan Mandoga, Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra). Foto : Ruslan/Mediakendari.com

Reporter : Ruslan
Editor : Kang Upi

KENDARI- Rumah Sakit Umum (RSU) Tiara Sentosa menyediakan layanan persalinan tanpa rasa sakit. Layanan ini menjadi andalan RSU Tiara Sentosa yang baru diresmikan kehadirannya di Kota Kendari, Rabu (23/01/2019).

Direktur PT. Tiara Persada Sentosa dr. Indra Magda Tiara mengatakan, bahwa layanan unggulan untuk RSU ini adalah perawatan ibu dan anak kami khsusunya persalinan tanpa rasa sakit

“Jadi persalinan dengan teknik bius epidural, perempuan dapat melahirkan secara normal tapi tidak merasakan sakit,” papar dr. Indra saat ditemui usai peresmian RSU yang beralamat di Jalan Raden Soeprapto, Kelurahan Mandoga, Kecamatan Mandoga, Kota Kendari.

Menurutnya, umumnya perempuan tidak ingin melahirkan normal karena phobia akan rasa sakit. Namun dengan teknik bius epidural yang sudah umum digunakan di luar negeri, hal itu bisa dihindari.

Ia juga menjelaskan, meski umum di luar negeri namun teknik ini di Indonesia masih jarang, dan di Kota Kendari baru RSU Tiara Sentosa yang menyediakan layanan seperti itu.

“Dalam memberikan pelayanan persalinan tanpa rasa sakit pasien akan dipantau selama persalinannya dengan menggunakan teknik bius epidural dan mereka tetap bisa dipantau untuk melahirkan secara normal tanpa merasakan sakit yang seperti dirasakan ibu pada umumnya,” jelasnya.

Layanan ini akan ditangani dokter spesialis obstetri dan ginekologi (obgyn) bekerja sama dengan dokter spesialis anastesi atau pembiusan yang akan menangani pasien sebelum menjalani operasi.

“Jadi pasien dibius sensoriknya atau rasa sakitnya akan hilang tapi motorik atau geraknya masih tetap. Dia melahirkan tetap berkontraksi. Pasien bisa jalan-jalan seperti biasa tanpa rasa sakitnya,” ujarnya.

Diterangkannya, bahwa persalinan seperti ini memiliki teknik dan pemantauan yang lebih ketat, menggunakan alat strategi Kardiotokografi (KTG) “Jadi kontraksinya dapat dilihat dengan menggunakan alat, jadi persalinan bisa dipantau secara aman,” ujar dr Indra.

Untuk tenaga medis di RSU Tiara Sentosa, kata dr Indra, yakni sekitar 30 bidan dan perawat, 10 dokter yaitu 4 dokter spesialis dan 6 dokter spesialis yang terdiri dari dokter anastesi 2, dokter kebidanan 2, dokter anak 1 kemudian dokter bedah ortopedi 1 dan dokter penyakit dalam 1 orang.

“Untuk kapasitas ruang, RSU miliki 50 tempat tidur, lima inkubator perawatan bayi prematur serta kamar satu operasi dan kamar perawatan pemulihan pasca bedah,” tutupnya. (A)

You cannot copy content of this page