KENDARI, MEDIAKENDARI.COM – Program Studi Statistik, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Universitas Halu Oleo (UHO), membuat satu terobosan baru dengan menghadirkan Pojok Statistik dalam wilayah kampus.
Pojok Statistik itu diresmikan oleh Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS) RI, Setianto yang bertempat di gedung rektorat UHO, pada Selasa 21 Juni 2022.
Hal itu merupakan hasil dari kolaborasi antara Program Studi Statistik dengan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) dan Ikatan Statistisi Indonesia (ISI-Indonesia).
Baca Juga : Pemprov Sultra dan Jatim Jalin 13 Kerjasama Lintas Sektor
Ketua Program Studi Statistik SI, Ruslan, mengatakan hal itu guna mendukung penyebarluasan ragam dan manfaat produk statistik di lingkungan Perguruan Tinggi.
“Pojok Statistik ini sebagai tempat atau wadah dimana mahasiswa bisa mendapatkan data dari BPS dengan lebih mudah,” ujarnya, Selasa 21 Juni 2022.
Selain itu, Pojok Statistik hadir sebagai fasilitas yang dapat digunakan para akademisi untuk sarana berdiskusi, memenuhi kebutuhan dan kualitas riset, meningkatkan inovasi, yang berujung pada kemajuan pembangunan bangsa khususnya daerah Sultra.
Namun Pojok Statistik yang tersedia di UHO itu, Ruslan menyampaikan bahwa akan terbuka secara umum. Bisa dimanfaatkan oleh semua kalangan yang membutuhkan.
Dalam kesempatan itu, ia berharap dengan hadirnya Pojok Statistik di Kampus UHO bisa memberikan manfaat yang besar pada masyarakat awam khususnya mahasiswa terkait data BPS
Baca Juga : Pemkot Kendari Terima Dua Materi Raperda dari DPRD Kota Kendari
“Terkait data-data BPS, kemudian indikatornya apa-apa. Jelasnya mencerahkan masyarakat bagaimana data itu bisa didapatkan. Kalau misalnya nanti mau menganalisis atau teknik sampling mungkin nantinya bisa bertanya di sini, sebab di sini nanti akan ada pegawai BPS yang menjaga,” katanya.
Di tempat yang sama Kepala BPS, Agnes Widiastuti dalam sambutannya mengatakan ini merupakan Pojok Statistik pertama yang ada di Sulawesi Tenggara. Sehingga diharapankan nantinya dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa dengan sebaik mungkin.
“Karena 50% pengguna data itu adalah mahasiswa dan peneliti. Sehingga data yang telah di produksi dari BPS itu bisa di manfaat, dianalisis sehingga teman-teman peneliti bisa melakukan kajian yang nantinya bisa berguna bagi daerah,” katanya.
Reporter : Muhammad Ismail