Plt Menteri Pertahanan Pat Shanahan dengan tegas membantah bahwa Amerika akan meminta negara-negara dimana terdapat pangkalan militer dan pasukan Amerika untuk membayar biaya penuh layanan atas penempatan di wilayah mereka, ditambah 50% lagi karena mendapat perlindungan dari Amerika.
“Kami tidak akan mengenakan tambahan biaya 50 persen,” ujar Shanahan kepada anggota Komite Angkatan Bersenjata di Senat dalam dengar pendapat hari Kamis (14/3), dan menambahkan laporan tentang isu-isu itu “salah.”
Beberapa media minggu lalu melaporkan bahwa Presiden Donald Trump sedang mempertimbangkan untuk meningkatkan pembayaran dari sekutu-sekutu yang kaya, seperti Jepang, Korea Selatan dan Jerman, dimana sebagian pangkalan militer Amerika berada. Laporan itu mengatakan sekutu akan harus membayar 150% lebih dari biaya penempatan di luar negeri.
Baca Juga :
- PMII Konawe Deklarasikan Pilkada Damai, Dukung Polres Konawe Jaga Kondusivitas Jelang Pilkada Serentak 2024
- Gerindra Sultra Akhirnya Tuntaskan Perbaikan Jalan Rusak di Lambuiya Konawe
- Harmin Dessy Paparkan Program Kemenangan di Pilkada Konawe di Hadapan Puluhan Ribu Massa Yang Hadiri Kampanye Akbar
- Empat Artis Ibu Kota Ikut Meriahkan Kampanye Akbar Paslon No 3 Harmin dan Dessy di Lapangan Sepak Bola Desa Humboto Uepai, Ribuan Massa dari 28 Kecamatan Turut Memeriahkannya
- DKPP RI Jatuhkan Sanksi Kepada Komisioner KPUD dan Bawaslu Konawe
- Sekda Konawe Gelar Rapat Kerja Besama Pemerintah Kecamatan Onembute
“Kita tidak menjalankan bisnis, tidak menjalankan amal,” ujar Shanahan. “Bagian yang penting adalah orang membayar porsi yang adil, dan pembayaran datang dalam berbagai bentuk.”
Amerika memiliki ratusan pangkalan militer di puluhan negara di seluruh dunia. Pangkalan-pangkalan militer itu membuat militer dapat memproyeksikan kekuatan Amerika dan melindungi kepentingan Amerika, sambil sekaligus membela sekutu dari ancaman. [em]