Plt Menteri Pertahanan Pat Shanahan dengan tegas membantah bahwa Amerika akan meminta negara-negara dimana terdapat pangkalan militer dan pasukan Amerika untuk membayar biaya penuh layanan atas penempatan di wilayah mereka, ditambah 50% lagi karena mendapat perlindungan dari Amerika.
“Kami tidak akan mengenakan tambahan biaya 50 persen,” ujar Shanahan kepada anggota Komite Angkatan Bersenjata di Senat dalam dengar pendapat hari Kamis (14/3), dan menambahkan laporan tentang isu-isu itu “salah.”
Beberapa media minggu lalu melaporkan bahwa Presiden Donald Trump sedang mempertimbangkan untuk meningkatkan pembayaran dari sekutu-sekutu yang kaya, seperti Jepang, Korea Selatan dan Jerman, dimana sebagian pangkalan militer Amerika berada. Laporan itu mengatakan sekutu akan harus membayar 150% lebih dari biaya penempatan di luar negeri.
Baca Juga :
- Lantik Pj Wali Kota Kendari dan Pj Bupati Muna Barat, Andap Budhi Revianto: Kerja Disiplin dan Utamakan Kepentingan Masyarakat
- Dinas Pariwisata Sultra Terbaik Soal Keterbukaan Informasi Publik
- Wakil Ketua Komisi V DPR RI Bersama Direktur Bendungan dan Danau Kementrian PUPR Kunjungi Lokasi Bendungan Pelisika
- KPU Muna Barat Sukses Raih Penghargaan Peringkat I Terkait Pengelolaan Pelaporan Dana Kampanye
- Nekat Bawa Sabu Seberat 104.25 Gram dengan Upah Rp 2 Juta, Pria di Muna Ditangkap Polisi
- Pemda Koltim Gelar Sayembara Logo HUT ke 12 Tahun
“Kita tidak menjalankan bisnis, tidak menjalankan amal,” ujar Shanahan. “Bagian yang penting adalah orang membayar porsi yang adil, dan pembayaran datang dalam berbagai bentuk.”
Amerika memiliki ratusan pangkalan militer di puluhan negara di seluruh dunia. Pangkalan-pangkalan militer itu membuat militer dapat memproyeksikan kekuatan Amerika dan melindungi kepentingan Amerika, sambil sekaligus membela sekutu dari ancaman. [em]