Redaksi
KENDARI – Polda Sulawesi Tenggara (Sultra), menanggapi alasan IPTU Triadi, oknum perwira Polres Kendari yang dipecat karena bolos selama 62 hari dan mengaku dan mengaku menjadi tukang ojek.
Menurut Kabid Humas Polda Sultra, AKBP Harry Goldenhardt, gaji dan tunjangan seorang perwira seperti IPTU Triadi sudah sangat cukup. Jadi, kata Harry, tak ada alasan bagi seorang anggota Polisi meninggalkan tugasnya dengan alasan mengojek.
“Take home pay (gaji dan tunjangan) seorang perwira seperti yang bersangkutan (IPTU Triadi), dengan masa dinas kepolisian yang cukup lama, sudah lebih dari cukup,” jelas Harry kepada mediakendari.com, Senin (12/8).
Menurut Harry, saat ini, anggota Polri, selain menerima gaji pokok, juga menerima tunjangan kinerja, yang jumlahnya tergantung dari kinerjanya.
BACA JUGA :
- Bawaslu Sultra Surati Bawaslu Konawe Terkait Dugaan Pelanggaran Administrasi
- Gaki Sultra Tetap Dukung Kinerja Kepolisian Meski Diterpa Isu Tak Baik
- Buka Even Maimo Cinta Rupiah, Sekda Sultra : Dukung UMKM dan Pariwisata
- Kejari Konawe Ajak Masyarakat Tidak Terlibat Perjudian Online
- Polres Baubau Ringkus Nelayan Asal Buteng Terduga Curanmor
- Cegah Kecurangan Saat PPDB, KPK RI Keluarkan SE
“Anggota Polri saat ini, selain menerima penghasilan dalam bentuk gaji, juga mendapat tunjangan kinerja,” sambungnya.
Harry menambahkan, untuk gaji dan tunjangan seorang perwira seperti IPTU Triadi adalah sekitar Rp 8 juta.
“Penghasilan seorang perwira seperti yang bersangkutan bisa mencapai Rp 8 juta, itu gaji termasuk tunkin (tunjangan kinerja),” ungkapnya.
“Jadi (Gaji dan tunjangan) sangat cukup, memang dasarnya, yang bersangkutan adalah pelanggar disiplin kepolisian, terlebih yang bersangkutan seorang perwira, yang seharusnya menjadi teladan bagi anggotanya,” tutupnya.