Redaksi
PASARWAJO – Tiga pria dan satu perempuan diduga perampok yang beraksi di Gunung Teletabis, Desa Wangu-Wangu, Kecamatan Pasarwajo, Kabupaten Buton, diringkus polisi, Minggu dini hari (8/12/2019).
Keempatnya ditangkap di tempat berbeda di Kota Baubau, selang empat hari pasca menjalankan aksi kriminalnya. Saat penangkapan, Satreskrim Polres Buton dibantu Satreskrim Polres Baubau.
Empat terduga perampok itu masing-masing berinisial SI (29), LA (33), FF (18) dan perempuan IT (19). SI diciduk lebih dulu di wilayah Kelurahan Bataraguru, kemudian tiga lainnya di Kelurahan Waborobo.
Kapolres Buton, AKBP Agung Ramos P Sinaga dalam rilisnya, Minggu malam mengatakan, dari tangan mereka diamankan satu unit Gawai merek Samsung J2 Prime Silver, satu ransel hitam merek Eiger milik korban dan sebilah parang panjang jenis samurai yang digunakan pelaku saat mengintimidasi korbannya.
“Pasal 368 ayat (1) KUHPidana dengan sanksi hukuman sembilan tahun,” kata Kapolres menyebut pasal yang disangkakan.
Sebelumnya, Rabu (4/12/2019), Mukhsin Kaharja dan Ira Nurfat Mentari, yang berboncengan dari arah Baubau menuju Pasarwajo dirampok lima orang menggunakan dua sepeda motor.
Kelima orang itu menghentikan laju sepeda motor korban. Satu pelaku yang duduk paling belakang langsung menghunuskan senjata tajam dan mengintimidasi korban.
Baca Juga :
- Dinas Pariwisata Sultra Terbaik Soal Keterbukaan Informasi Publik
- Wakil Ketua Komisi V DPR RI Bersama Direktur Bendungan dan Danau Kementrian PUPR Kunjungi Lokasi Bendungan Pelisika
- KPU Muna Barat Sukses Raih Penghargaan Peringkat I Terkait Pengelolaan Pelaporan Dana Kampanye
Setelah mengambil secara paksa barang-barang korban, para pelaku langsung pergi menuju arah Baubau dan meninggalkan kedua korban.
Saat ini para pelaku sudah diamankan di Mako Polres Buton untuk diproses lebih lanjut. Penyelidikan juga masih dilakukan mengingat masih satu orang yang belum ditangkap.
Atas kejadian itu Kapolres mengimbau masyarakat, khususnya pengendara untuk tetap meningkatkan kewaspadaan begal dan jambret.
“Hindari jalanan sepi yang dianggap rawan, kejahatan terjadi karena ada kesempatan. Amati lingkungan di sekitar anda,” imbaunya.