Opini
Banyak ahli menyebutkan bahwa salah satu prinsip utama kegiatan pembangunan adalah adanya suatu proses perubahan ke arah yang lebih baik melalui upaya yang dilakukan secara terencana.
Dalam konteks pembangunan daerah maka titik sentralnya berpijak pada upaya pemerintah daerah dalam memenuhi harapan dan keinginan masyarakat secara utuh.
Untuk memenuhi harapan dan keinganan masyarakat tersebut Pemerintah Daerah melakukan proses pembangunan dengan memadupadankan tiga hal dalam mekanisme perencanaan pembangunan yaitu pendekatan bottom up, top down dan teknoratik sebagaimana amanah UU No 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.
Sejak defenitifnya pasangan Rajiun Tumada dan Achmad Lamani sebagai Bupati dan Wakil Bupati Muna Barat pada tahun 2017, Muna Barat berjalan sesuai guideline yang tertuang dalam dokumen RPJMD Muna Barat 2017-2022.
Dokumen RPJMD Muna Barat adalah dokumen implementasi janji politik Rajiun Tumada dan Achmad Lamani selama 5 (lima) tahun yang dituangkan dalam pernyataan Visi yaitu “Terwujudnya Masyarakat Muna Barat Yang Sejahtera, Demokratis, Produktif Dan
Berdaya Saing Dengan Dilandasi Oleh Nilai-Nilai Religius”. Pernyataan Visi tersebut diikuti oleh penjabaran 5 (lima) misi yang menekankan pada : (1). Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia Yang Kreatif, Sehat, Produktif,
Inovatif, Berdaya Saing dan Berbudi Pekerti Luhur Melalui Pembangunan Sektor Pendidikan, Kesehatan, dan Keagamaan.
Pada misi pertama ini dapat dicermati bahwa implementasi kebijakan Pemda Muna Barat untuk mencapai misi pertama tersebut adalah melalui beberapa program strategis yang telah melahirkan kebijakan diantaranya pada sektor pendidikan berupa pemberian bantuan seragam sekolah gratis bagi siswa SD, SMP sederajat, pembangunan/rehabilitasi sekolah, pemberian instentif bagi tenaga guru non PNS serta kebijakan strategis lainnya.
Disektor kesehatan diantaranya adalah adanya keberhasilan raihan akreditasi tujuh puskesmas yang meraih predikat akreditasi madya dan utama. Akreditas madya (dua bintang) diraih lima puskesmas, yakni Puskesmas Tikep, Tondasi, Guali, Tiworo Selatan, dan Kampobalano.
Dua puskesmas lainnya terakreditas utama (tiga bintang) yakni Puskesmas Lawa dan Maginti. Sedangkan RSUD Muna Barat berhasil meraih akreditasi dasar bintang dua.
Raihan akreditasi bagi fasiltas kesehatan tersebut menunjukan bahwa kebijakan pemerintah daerah telah berhasil mewujudkan standar pelayananan minimal dalam pemenuhan fasilitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat.
Sektor lainnya adalah sektor keagamaan melalui serangkaian kebijakan berupa pemberian bantuan rumah ibadah, pemberian insentif bagi pemuka agama serta kegiatan lainnya.
Atas beberapa kebijakan tersebut maka salah satu output strategis dari misi pertama ini adalah dengan adanya capaian nilai IPM yang terbaik dibanding DOB lainnya di Sulawesi Tenggara pada tahun 2019 yaitu sebesar 64.11.
Misi Kedua yaitu Meningkatkan Ketersediaan Infrastruktur Dasar Wilayah yang Memadai dan Berkualitas.
Pada misi ini salah satu capaian keberhasilan signifikan adalah adanya 717 km jalan yang telah dibangun dan ditingkatkan baik yang berstatus jalan kabupaten, jalan desa maupun jalan lingkungan permukiman yang menjangkau disemua wilayah Muna Barat.
Selain itu adalah revitalisasi Bandar Udara Sugi Manuru, pembangunan lampu jalan yang tersebar hampir disemua wilayah Kabupaten Muna Barat, optimalisasi Sistem Penyediaan Air Minum, pembangunan dan rehabilitasi jaringan irigasi kewenangan Kabupaten Muna Barat.
Khusus disektor irigasi atas kebijakan yang massif disektor ini Muna Barat telah berhasil menjadi salah satu lumbung padi diwilayah kepulauan Sulawesi Tenggara. Pada sektor penataan ruang, Muna Barat lah satu satunya DOB di Sulawesi Tenggara yang telah menetapkan perda tata ruang untuk jangka waktu 2019-2039.
Pada misi ketiga yang ingin dicapai adalah Mengembangkan Ekonomi Kerakyatan Yang Berbasis Agropolitan dan Minapolitan Melalui Optimalisasi Sentra-Sentra Produksi Pertanian dan Perikanan dalam Arti Luas
Pada misi ini salah satu capaian signifikan adalah adanya pengakuan secara nasional oleh Kementerian Pertanian terhadap Bupati Muna Barat sebagai salah satu kepala daerah yang memiliki komitmen terhadap Peningkatan Produksi dan Pembangunan Perkebunan Berkelanjutan.
Selain itu atas kebijakan yang juga massif disektor pertanian dan perikanan Muna Barat telah berhasil menjadi daerah sentra pertanian dan perikanan yang mensuplai kebutuhan wilayah sekitanya seperti Kota Kendari, Kabupaten Muna, Kota Bau-Bau, Bombana bahkan cakupan pemasarannya mencapai wilayah wilayah diluar Sulawesi Tenggara.
Atas keberhasilan tersebut saat ini dapat kita melihat adanya geliat ekonomi yang terus bertumbuh pada wilayah wilayah agraris dan pesisir Muna Barat.
Misi ke empat adalah Mengembangkan Potensi Wisata dan Keragaman Budaya Daerah Sesuai Dengan Kearifan Lokal.
Penjabaran misi ini dilakukan melalui serangkaian kebijakan yang cukup massif diantaranya pengembangan destinasi wisata yang ada di Muna Barat berupa penataan landscape, pemenuhan infrastruktur penunjang pada areal wisata, untuk wisata atraksi juga dikembangkan melalui serangkaian pembinaan pada sanggar seni yang ada di Muna Barat, selain itu untuk menunjang adanya pemasaran hasil kreasi budaya masyarakat juga dibangun rumah tenun dan ruang pamer sehingga hasil produksi kerajinan masyarakat dapat ditampilkan kepada khalayak.
Selain itu pada sektor pelestarian budaya Muna Barat sangat concern melalui serangkaian kegiatan diantaranya festival modero yang rutin dilaksanakan setiap tahunnya, adanya kelembagaan adat yang difasiltasi oleh pemerintah daerah melalui wadah lembaga adat Muna Barat.
Eksistensi lembaga ini selain dalam rangka menjaga ketahanan budaya guna menopang stabilitas kamtibmas di Muna Barat, namun juga dapat menjadi media promosi wisata budaya di Muna Barat yang diperuntukan bagi para traveller yang berkunjung ke Muna Barat.
Sedangkan misi kelima adalah Mewujudkan Pemerataan Pembangunan Dan Sistem Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik dan Bersih.
Salah satu capaian prestisius dari penjabaran misi ini adalah raihan opini WTP sebanyak 3 kali berturut-turut. Raihan ini merupakan puncak pembuktian akan keseriusan Pemerintah Daerah Muna Barat dalam menghadirkan good and clean governance.
Selain itu guna meningkatkan kinerja pelayanan aparatur pemerintahan bagi masyarakat Pemda Muna Barat juga telah memberikan tunjangan perbaikan penghasilan yang besarnya bervariatif.
Ini menunjukkan bahwa perhatian Bupati Muna Barat terhadap kesejahteraan para pegawai sangat luar biasa. Hal lain yang patut mendapatkan apresiasi adalah adanya kebijakan pemerintah daerah dalam pelibatan partispasi masyarakat dalam pembangunan melalui penyelenggaran pilkades serentak pada tahun 2019.
Adanya pemerintahan yang defenitif ditingkat desa akan semakin menggeliatkan iklim demokrasi dan pembangunan ditingkat desa sehingga pada akhirnya akan berimplikasi positif terhadap pembangunan daerah.
Hal ini menunjukan bahwa sosok Rajiun Tumada sesungguhnya adalah seorang tokoh pro demokrasi yang memiliki kearifan, ketegasan, kedisiplinan serta kepedulian yang besar terhadap perbaikan ksejahteraan masyarakatnya.
Oleh karena itu berdasarkan beberapa rangkaian fakta keberhasilan diatas tak berlebihan kiranya kita patut memberikan apresiasi atas keberhasilan Bapak La Ode M. Rajiun Tumada dan Achmad Lamani dalam menakhodai Muna Barat tercinta.
Namun demikian kita juga tentu menyadari masih ada beberapa Pekerjaan Rumah yang perlu kita selesaikan untuk memparipurnakan pencapaian target visi dan misi tersebut diatas.
Untuk itu keikhlasan segenap elemen untuk bergandeng tangan, berjalan beriringan secara bersama sama membangun Muna Barat adalah prasyarat utama yang perlu dihadirkan.
Penulis: Surachman (Koordinator media center pembangunan Kabupaten Muna Barat)