LASUSUA – Proyek pekerjaan pembangunan saluran air (Drainase) yang berada di lingkungan III, kelurahan Lapai, Kecamatan Ngapa, Kabupaten Kolaka Utara (Kolut) Sulawesi Tenggara ( Sultra ) dihentikan sejumlah warga.
Aksi protes warga tersebut dipicu lantaran proyek yang menelan anggaran milyaran tahun 2018 bersumber dari dana APBD tingkat l provinsi yang di kerjakan oleh kontraktor dari kendari itu, diduga tidak sesuai dengan peruntukanya, diketahui proyek itu juga tanpa papan proyek.
“Posisi jalan lebih tinggi dari pemukiman warga, sedangkan lantai drainase sama tinggi dengan rabat beton, sehingga bila hujan turun air akan tergenang di pemukiman warga, sehingga Warga protes tidak terima karena proyek drainase di lingkungan lll tersebut tidak jelas apa asas manfaatnya kepada warga,” ungkap salah satu warga lingkungan III, Sapridonal, kepada mediakendari.com, jum’at ( 24/8/2018).
Menurutnya, sesuai fakta dilapangan, proyek drainase yang berada dilingkungan III itu, tidak seperti drainase pada umumnya yang memiliki ukuran lebih rendah dari jalan.
“Sedangkan disini lebih tinggi drainase dari pada jalan,kalau hujan tergenang di pemukiman warga tidak bisa keluar air ke saluran, inikan lucu,” singgungnya .
Dalam persoalan tersebut kata dia, pihak pemerintah kelurahan dan kontraktor pernah mengancam akan mengalihkan pekerjaan tersebut apabila warga terus melakukan protes.
“Kami menilai ada unsur kerjasama antara pemerintah kelurahan dengan pihak kontraktor dengan membuat sebuah surat pernyataan yang seolah-olah warga dipaksa untuk bertanda tangan untuk tetap dilanjutkan pekerjaan,” ungkapnya.
“Kami berharap kepada pihak DPRD Kolut dalam hal komisi lll, agar segera turun kelapangan untuk menindak lanjuti persoalan tersebut, karena ini uang rakyat, untuk rakyat bukan di kerjakan asal asalan,” ungkapnya.(a)