Reporter: Hasrun
KONAWE – Puluhan seniman di Kabupaten Konawe mendeklarasikan pendirian Jaringan Kerja Kebudayaan Rakyat (Jaker) di Mbakoy Coffee, Jumat 21 Agustus 2020 malam.
Jaker merupakan organisasi nasional yang mewadahi pekerja seni budaya, yang bergerak di bidang daya cipta dan kreativitas.
Seirama dengan tujuan pendirian Jaker di tingkat nasional, fokus utama jaringan ini adalah sastra, seni, filsafat, agama, dan budaya baik dalam bentuk pemikiran maupun karya.
“Pentingnya Jaker berdiri di Konawe sama pentingnya dengan sebuah pondasi rumah,” kata Pendiri Jaker Konawe, Jumran, Sabtu 22 Agustus 2020 malam.
Menurutnya, tanpa dasar struktur yang kuat dan berkarakter di masyarakat kita. Maka kebudayaan dan kearifan lokal juga akan mudah tumbang oleh badai perubahan global dan kapitalisme.
Olehnya itu, kata Jumran, kebudayaan bersama nilai-nilai luhur yang terkandung didalamnya mesti dipahami dan disikapi tidak hanya secara emosional.
Namun harus menitikberatkan pada soal bagaimana menjalankan peran intelektual, dengan menarik benang merah revitalisasi untuk menghadapi tantangan perubahan zaman secara relevan.
“Terlebih dalam rangka melawan industri budaya yang dipelopori oleh imperislisme modern melalui kapitalismenya,” tegasnya.
Ia juga menuturkan, terkikisnya nilai kearifan lokal, tidak bisa dipungkiri merupakan akibat dari dominasi budaya barat yang kapitalistik
“Serta proses akulturasi budaya yang merupakan agenda besar imperialisme gaya baru melalui kapitalisme mutakhirnya,” ujar Jumran.
Hal senada juga diungkapkan Ketua Komunitas Masyarakat Adat Wonua Ndinudu, Ajemain Suruambo, bahwa faktor eksternal dari kebudayaan sangat mempengaruhi perubahan perilaku dan cara berfikir generasi saat ini.
“Budaya barat telah mengikis perlahan kebudayaan kita, cara berpikir kita dan perilaku kita terkadang tidak lagi mencerminkan kearifan lokal kita,” ungkapnya.
Untuk itu, lanjutnya, dirinya menaruh apresiasi terhadap kelompok atau organisasi yang berupaya membangun budaya tandingan atas dominasi budaya barat kapitalistik yang merambah di tanah air.
“Gerasi penerus khususnya yang ada di Kabupaten Konawe agar terus melestarikan kebudayaan daerah dengan kreatif,” ucapnya.
Menurutnya, selaku komunitas masyarakat adat di Konawe, pihaknya mengapresiasi kegiatan deklarasi Jaker untuk memperkuat identitas kebudayaan dan kearifan lokal.
“Jika ada banyak inisiatif seperti yang dilaksanakan Jaker ini, tidak ada lagi maka identitas kebudayaan dan kearifan lokal kita akan segera hilang,” pungkasnya.
Untuk diketahui, deklarasi Jaker dilaksanakan bersama Pengurus OSIS MAN 1 Konawe ini, juga dimeriahkan dengan pentas Sastra Tradisional Tolaki berupa pesan moral Moanggo.
Selain itu ada juga penampilan pembacaan sajak dan pantun dalam sastra Tolaki, Kinoho juga musikalisasi puisi dari pelajar MAN 1 Konawe.