MUNA BARATOPINI

Rajiun Role Model

612
Bupati Muna Barat, La Ode M. Rajiun Tumada. Foto: IST

Penulis: Koordinator Media Center Pembangunan PU Mubar, Surachman

Jika kita membaca sejarah peradaban didunia sampai saat ini selalu saja memunculkan cerita cerita tentang seseorang yang muncul sebagai seorang pemimpin dengan type dan karakter yang berbeda.

Pemimpin adalah subjek yang memainkan peran kepemimpinan dalam mengelola suatu organisasi baik yang bersifat privat maupun publik sedangkan kepemimpinan adalah seni untuk mengendalikan, memimpin, mempengaruhi fikiran, perasaan atau tingkah laku orang lain untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.

The art of leader atau seni kepemimpinan telah lama dipraktikan oleh banyak pemimpin baik dalam skala global maupun lokal. Dalam skala global misalnya kita pernah mendengar pemimpin sekaliber Alexander the Great, Jengis Khan, Napoleon Bonaparte atau penakluk konstantinopel Muhammad al Fatih, Soekarno dan masih banyak lagi tokoh pemimpin lainnya yang menyimpan cerita keunggulan nya masing-masing.

Masing-masing pemimpin dibentuk oleh situasi dan tuntutan lingkungan yang berbeda satu sama lain. Sekalipun ada teori yang menyebutkan bahwa pemimpin itu dilahirkan dan bukan dibentuk” (Leaders are born and not made).

Namun menurut banyak ahli bahwa seorang pemimpin tak cukup jika hanya mengandalkan faktor genetik semata, akan tetapi faktor lingkungan dan dinamika yang menyertainya lah yang membentuk seorang pemimpin atau untuk menjadi menjadi pemimpin harus dibentuk dan bukan dilahirkan.

Bakat yang dibawa sejak lahir dan tempaan faktor lingkungan yang dinamis serta ditunjang oleh kapasitas intelektual yang mumpuni akan melahirkan pemimpin yang berkarakter, memiliki jangkauan pemikiran yang luas serta visi kepemimpinan yang strategis dan terukur.

Pelajaran dalam lintasan sejarah biasanya perpaduan kapasitas, faktor genetik dan dinamika yang sangat dinamis akan melahirkan seorang pemimpin berprestasi dan memberikan kontribusi minimal pada wilayah pengabdiannya masing-masing bahkan dapat dikenang hingga berabad abad lamanya.

Bagaimana dalam wilayah lokal disekeliling kita? apakah ada tipe pemimpin yang menyajikan jejak kesuksesan? Jika kita objektif maka hari ini kita dapat melihat munculnya seorang sosok pemimpin bertalenta dan memiliki karakteristik khas.

Dalam skope Muna bahkan skope Sulawesi Tenggara kita dapat mencermati munculnya sosok pemimpin yang memiliki stile dan karakter kuat serta didukung dengan visi strategis yang membumi.

Tak berlebihan kiranya jika kita mencoba menyelami style kepemimpinan La Ode M. Rajiun Tumada dalam mengelola wilayah kepimpinannya yakni Muna Barat saat ini. Sebagai Bupati yang telah mengawal Muna Barat sejak awal berdirinya hingga saat ini, beliaulah yang memiliki kontribusi paling signifikan dalam mengarahkan Model Pembangunan Muna Barat.

Fokus dan arah kebijakan pembangunan yang dititik beratkan pada aspek pemenuhan infrastuktur dasar secara massif menjadi modal yang memberikan kontribusi signifikan terhadap kisah suksesnya dalam membangun Muna Barat selain sektor lainnya yang juga menjadi perhatian.

Namun khusus jalan dan jembatan kita bisa katakan tak ada pemimpin selevel beliau yang dapat membangun jalan sepanjang 786 km dalam kurun waktu 5 tahun. Inilah yang menjadikan berbeda (spesial), “786 km” menjadi faktor kekuatannya yang membuktikan kapasitas beliau dalam membangun wilayahnya.

Jika kita memposisikannya dalam teori pemasaran, maka faktor differensiasi yang membedakannya dengan lainnya adalah kemampuan La Ode M. Rajiun Tumada dalam mengurai kendala-kendala administratif, politis, penganggaran, sosiologis dan geografis sehingga beliau dapat menjangkau hasil pembangunan yang spektakuler berupa “786 km” jalan dimaksud.

Raihan 786 km jalan dapat dicapai karena sedari awal sejak menjabat sebagai Bupati Muna Barat, La Ode M. Rajiun Tumada telah melihat bahwa faktor utama dan kendala akselerasi pembangunan di Muna Barat adalah buruknya konektivitas antar wilayah baik pada kawasan Lawa Raya, Kusambi Raya dan Tiworo Raya.

Dalam merumuskan kebijakan pembangunan jalan dan jembatan, beliau selalu menyempatkan diri untuk mengetahui kondisi aktual lapangan. Jalan kaki dengan menerabas belukar atau dengan bersepeda motor trail adalah hal yang biasa beliau lakukan untuk mengecek sendiri spot spot yang akan dibangun.

Kemampuannya dalam menjemput aspirasi masyarakat secara langsung dan ditunjang oleh pengenalan lingkungan yang sangat baik menjadi faktor utama yang memberikan perhatiannya terhadap pemenuhan sektor infrastruktur dasar menjadi sangat massif, menyeluruh dan menyentuh pada sebagian besar pelosok Muna Barat baik pada skala kota, perdesaan, pesisir maupun pulau-pulau kecil.

Visi besar beliau di sektor infrastruktur dasar terbukti sangat ampuh dalam menggenjot percepatan pembangunan di Muna Barat. Muna Barat hari ini bak bayi yang kondisinya sangat sehat dan siap menuju kedewasaan. Sering kali banyak orang berkata Muna Barat sudah sangat berubah bahkan melampaui pencapaian induknya.

Mungkin komentar tersebut didasari oleh adanya lompatan lompatan pembangunan yang spektakuler di Muna Barat, akses jalan perkotaan yang sangat baik, konektivitas dari pusat perkotaan Laworo pada daerah-daerah penyangga juga sangat baik.

Memembaiknya arus transportasi dari dan luar Muna Barat khususnya keberadaan Tondasi dan Bandar Udara Sugi Manuru Muna Barat, landmark yang iconik yang banyak tersebar di Muna Barat seperti tugu kuda selamat datang di Punto (Perbatasan Muna Barat dan Kab. Muna) dan icon-icon lainnya menambah kebanggaan dan kesan tersendiri bagi masyarakat Muna Barat dan para pengunjung.

Saat ini dalam pemahaman masyarakat tumbuh semacam keyakinan bahwa sosok La Ode M. Rajiun Tumada adalah sosok pemimpin yang membawa perubahan. Bahkan ada ungkapan jika ingin perubahan maka serahkan pada La Ode M. Rajiun Tumada sebagai ahlinya.

Atau dalam bahasa masyarakat awam “Jika ingin jalan-jalan desa dan kota kondisinya baik, maka berdoalah kepada Allah agar La Ode M. Rajiun Tumada dapat menjadi pemimpin mereka”.

Entahlah, apakah ini yang dinamakan “Sihir Pembangunan Ala Rajiun Tumada” namun faktanya bahwa ditangan beliau Muna Barat maju dan melesat melampaui zamannya. Kiprah Rajiun Tumada dalam membangun Muna Barat telah melahirkan sebuah “Role Model Pembangunan” yang patut menginspirasi kita semua tentang arti sebuah pengabdian yang totalitas dan penuh keikhlasan dalam membangun wilayah.

Tak berlebihan kiranya jika “Rajiun Role Model” ini direplikasikan dalam ruang pengabdian yang berbeda yang membutuhkan sentuhan tangan dingin sosok La Ode M. Rajiun Tumada dalam upaya akselerasi pembangunan kewilayahan. Wallahu a’lam bish-shawabi.

You cannot copy content of this page

You cannot print contents of this website.
Exit mobile version