Reporter : Kardin
Editor: Wiwid
KENDARI – Polda Sultra akhirnya mempertemukan antara dua bupati, yakni Rusman Emba selaku Bupati Muna, dan LM Rajiun Tumada sebagai Bupati Muna Barat (Mubar), pada Senin (2/9/2019) di Brimobda Sultra.
Polda memfasilitasi pertemuan itu, karena ada baliho bergambar LM Rajiun Tumada dengan tagline berbahasa daerah Muna ; ‘Mai Te Wuna, Amaimo Paada Ini’, atau dalam bahasa Indonesia berarti ‘Datang ke Muna, Saya Sudah Datang Ini’, yang terpasang diwilayah Muna, dan dipersoalkan oleh Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Muna, lalu sempat diturunkan oleh pihak Pemda Muna beberapa waktu lalu.
Hasil dari pertemuan itu, kedua belah pihak menyepakati akan melakukan pertemuan tahap berikutnya, dengan menghadirkan ahli bahasa, guna memastikan apakah tagline Mai Te Wuna yang diklaim oleh Pemda Muna tidak dapat dipakai oleh orang lain.
Menurut Rajiun Tumada, kata ‘Mai Te Wuna’ yang menjadi tagline Pemda Muna untuk menarik para wisatawan tidak masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Muna.
“Yang jelasnya, tagline Mai Te Wuna tidak ada dalam RPJMD seperti yang sudah kita sampaikan tadi,” ujarnya usai pertemuan.
Baca Juga:
- Dinas Penanaman Modal dan PTSP Baubau Imbau Pelaku Usaha Wajib Miliki Izin PIRT
- BPBD Kendari Bersihkan Saluran Kali Andounohu
- Dugaan Pemalsuan Dokumen Oknum PNS Sekdes di Konawe Kembali Mencuat, Laporannya Ditangani Polres Konawe
- Anggota DPR RI Sebut Bendungan Pelosika Mulai Ditender Juni 2024 Ini
- Dewan Pers dan Seluruh Komunitas Pers Tolak RUU Penyiaran Pengganti UU Nomor 32 Tahun 2002
- Caleg Terpilih Pemilu 2024 Wajib Mundur Jika Tarung Pilkada, Begini Penjelasannya
Rajiun juga menerangkan, kata ‘Mai Te Wuna’ sendiri memiliki makna ajakan terhadap orang lain. Namun demikian, untuk mengkaji lebih dalam kata tersebut akan dipanggil akademisi ahli bahasa.
“Ini kan ajakan, tapi sudah lah kita bicarakan itu. Kita tunggu saja pertemuan tahap ke dua,” singkat mantan Kasatpol PP Sultra itu. (B)