Redaksi
KENDARI – Nelayan tambak di Kecamatan Kapoiala, Kabupaten Konawe merugi setelah banjir yang melanda kawasan tersebut juga merusak ratusan hektar lahan tambak siap panen.
Berdasarkan data Pemerintah Kecamatan Kapoiala, setiadaknya 401 hektar lahan tambak siap panen telah rusak. Kerusakan ini diperparah dengan kerugian sarana pendukung lainnya.
Salah satu desa dengan kerusakan lahan tambak terparah di wiayah ini yakni di Desa Kapoiala Baru mencapai luas 170 hektar, dengan kerugian gagal panen mencapai Rp 1.2 Miliar.
Selain itu, tambak budidaya ikan bandeng ini juga mengalami kerusakan pada sarana pendukung seperti pematang dengan kerugian yang ditaksir Rp. 850 juta dan kerusakan pintu air dengan kerugian Rp. 255 juta.
Baca Juga :
- Keren, Pj Bupati Konawe Kembali Terimah Penghargaan Anugerah Literasi Indonesia 2024
- Untuk Kedua Kalinya di Gelar di Koltim, Bupati Abdul Azis Buka Kejurda Road Race Bupati dan Kapolres Cup
- Mencari Pemimpin Berkualitas di Konawe, Oleh : HERYANTO (Angkatan Muda Kabupaten Konawe)
- Lewat Tangan Dingin Pj Bupati Harmin Ramba, Kabupaten Konawe tercatat Pengendali Inflasi di Sultra
- GAKI Sultra Unjuk Rasa di KPK RI Terkait Dugaan Korupsi Dana Pokir di Konawe
- Unsur Pimpinan DPRD Konawe Terlapor di KPK Terkait Monopoli Pokir APBD 2023 dan 2024
Selain di Desa Kapoiala Baru, terdapat tiga wilayah produksi perikanan tambak yang mengalami kerusakan serupa seperti di Desa Ulu Lalimbue, Lalonggombuno, dan Muara Sampara, serta Kelurahan Kapoiala.
Untuk keseluruhan wilayah ini, data Pemerintah Kecamatan Kapoiala menyebut kerugian akibat gagal panen mencapai Rp 2.886.200.000, kerugian kerusakan tanggul mencapai Rp 2.005.000.000 dan kerusakan pintu air sebesar Rp 601.500.000.
Untuk jumlah total kerugian yang dialami petani tambak di Kecamatan Kapoiala yakni mencapai Rp. 5.592.700.000.