Kendari

Ribuan Hasil Karya BLK Mulai Didistribusikan Secara Nasional

466
Penyerahan secara simbolis hasil pelatihan tanggap Covid-19 oleh Kepala BLK Kendari, La Ode Haji Polondu (Kanan, Baju warna merah-putih)
Penyerahan secara simbolis hasil pelatihan tanggap Covid-19 oleh Kepala BLK Kendari, La Ode Haji Polondu (Kanan, Baju warna merah-putih). Foto : Febi Purnasari

Reporter : Febi Purnasari

KENDARI – Secara nasional, hari ini, Senin 21 Juli 2020, seluruh Balai Latihan Kerja (BLK) yang berada dibawah Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) yang ada di Indonesia serentak mendistribusikan produk alat kesehatan hasil karya BLK guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19 yang ada.

Mentri Ketenagakerjaan (Menaker), Ida Fauzyah, gencar melakukan program tanggap Covid-19 dengan mengoptimalkan fungsi BLK. Pelatihan di BLK ini diarahkan guna menghasilkan produk-produk kesehatan.

Ia berharap alat-alat pencegahan penyebaran Covid-19 yang diproduksi BLK ini memberikan manfaat yang optimal bagi masyarakat yang membutuhkan.

“Ini adalah bagian dari upaya kita semua untuk bersama-sama melawan dan memutus mata rantai penyebaran Covid -19 di seluruh tanah air Indonesia,” katanya.

Penyerahan secara simbolis berupa Masker dan Cairan disinfektan oleh Kepala BPP Kota Kendari, Andi Asriani Koke (Tengah). Foto : Febi Purnasari

Sebanyak 8.876 peserta pelatihan di seluruh BLK se-Indonesia dikerahkan membuat alat kesehatan dan alat pelindung diri yang diperlukan masyarakat dalam mencegah penularan Covid-19 di berbagai daerah seluruh Indonesia.

Pembuatan alat kesehatan ini melibatkan 23 BLK Unit Pelaksana Teknis Pusat (UPTP) Kementrian Ketenagakerjaan (Kemnaker), 71 BLK UPTD milik Pemerintah Kabupaten/Kota, dan 10 BLK Komunitas yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia sejak bulan Maret 2020 dan rencananya akan berakhir di bulan Juli 2020.

Dari hasil pelatihan ini, didapatkan produksi dari BLK sebanyak 1,5 juta masker, 47 ribu APD, 50 ribu hand sanitizer, 26 ribu face shield, dan 1.116 wastafel.

Penyerahan secara simbolis hasil pelatihan tanggap Covid-19 oleh Kepala BLK Kendari, La Ode Haji Polondu (Kanan, Baju warna merah-putih) kepada salah satu pengurus masjid yang ada di Kota Kendari berupa masker. Foto : Febi Purnasari

Program aksi ini sebagai bentuk dukungan Kemnaker RI sekaligus sebagai wujud kehadiran negara dalam mencegah dan memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di berbagai daerah seluruh Indonesia.

Aksi ini melibatkan BLK pusat (UPTP), BLK pemerintah daerah (UPTD), BLK Komunitas, dan Balai Pengembangan Produktivitas (BPP), yakni BBPLK Semarang beserta 21 BLK binaan, BBPLK Medan (14 BLK binaan), BBPLK Bandung (12 BLK binaan), BBPLK Serang (13 BLK binaan), BBPLK Bekasi (15 BLK), BLK Banda Aceh (10 BLK binaan), BLK Padang (11 BLK binaan), BLK Surakarta (8 BLK binaan), BLK Makassar (17 BLK binaan), BLK Samarinda (2 BLK binaan), BLK Kendari (3 BLK binaan), BLK Banyuwangi, BLK Lombok Timur (6 BLK binaan), BLK Sorong (4 BLK binaan), BLK Ambon (2 BLK binaan), BLK Ternate (1 BLK binaan), BLK Belitung, dan BBPP Bekasi dan BPP Kendari.

Masing-masing BLK ditugaskan membuat dan memproduksi alat kesehatan yang berbeda-beda, disesuaikan dengan kondisi dan kesanggupan daerah masing-masing. Ada 9 BLK dan BPP pusat ditugaskan untuk memproduksi hand sanitizer. Yaitu BBPLK Medan, BBPLK Semarang, BLK Makassar, BLK Banda Aceh, BLK Kendari, BLK Lembang, BLK Padang, BLK Belitung, dan BPP Kendari.
Selain itu, 6 BLK pusat dan 4 BLK daerah bertugas memproduksi bilik desinfektan. Yaitu BBPLK Bekasi, BLK Surakarta, BLKPP DIY, BLK Padang, BLK Makassar, BLK Gorontalo, BLK Takalar, BLK Majene, BLK Samarinda, dan BBPLK Bandung.

Sedangkan baju APD yang diproduksi oleh 8 BLK pusat, yaitu BBPLK Semarang, BLK Banyuwangi, BLK Makassar, BLK Ambon, BLK Surakarta, BLK Padang, BLK Kendari dan BLK Samarinda.

Pembuatan wastafel pintar dengan sistem infus diproduksi oleh beberapa BLK pusat, yaitu BBPLK Bekasi, BLK Kendari, BLK Lembang, BLK Makassar, BLK Surakarta, BLK Sorong dan beberapa BLK Pusat lainnya hingga menghasilkan 1.116 unit wastafel.
Adapun secara khusus, BLK Padang juga telah memproduksi peti Covid dan shield antidroplet.

Sementara itu, Kepala BLK Kendari, La Ode Haji Polondu mengatakan hasil-hasil pelatihan tanggap Covid-19 di BLK Kendari sebagian telah didistribusikan sejak bulan Maret 2020 yang lalu hingga bulan Juli 2020 ini berupa masker, cairan disinfektan, wastafel dan makanan siap saji.

“Khusus hari ini kami mendistribusikan dua jenis hasil pelatihan yaitu 15 ribu pcs masker dan 30 unit wastafel pintar. Apa yang telah kami perbuat di BLK Kendari adalah bentuk kepedulian BLK Kendari Kementerian Ketenagakerjaan RI sekaligus sebagai sinergi program serta mendukung program Pemerintah dan Tim Gugus Covid-19 provinsi Sultra dalam upaya bersama mencegah dan memutus mata rantai Covid-19 di Provinsi Sulawesi Tenggara,” tuturnya.

Ia mengungkapkan ribuan hasil pelatihan ini, akan diberikan ke sejumlah pondok pesantren yang ada di Sultra dan juga lembaga keagamaan, dan organisasi kemasyarakatan mulai Selasa 21 Juli 2020.

“Kami menerima sepuluh pondok pesantren (Ponpes) diantaranya dari Kota Kendari, Kabupaten Konawe, dan Konawe Selatan. Tidak hanya dari ponpes tetapi kami juga menerima usulan yang masuk dari gereja protestan juga beberapa masjid-masjid, kemudian dari organisasi kemasyarakatan,” ujarnya.

La Ode Haji Polondu berharap karya-karya yang telah dihasilkan oleh binaan BLK Kendari ini dapat bermanfaat bagi masyarakat.

“Mudah-mudahan karya-karya yang telah dibuat oleh teman-teman peserta BLK ini dapat bermanfaat bagi masyarakat khususnya yang berada di pondok pesantren, dilingkungan gereja, dilingkungan organisasi kemasyarakatan. Sehingga dengan begitu kita bisa secara bersama-sama memutus mata rantai Covid-19,” ucapnya.

Sementara itu, ditempat yang sama, Kepala BPP Kota Kendari, Andi Asriani Koke menuturkan pihaknya telah menyalurkan 10 ribu pcs masker serta 6.100 liter cairan disinfektan.

“Ini semua dari hasil tanggap Covid-19 yang kita laksanakan. Sebanyak 14 paket, dan ini sudah selesai 10 paket, sekarang sudah berjalan lagi empat paket,” pungkasnya.

You cannot copy content of this page

You cannot print contents of this website.
Exit mobile version