JAKARTA – Mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli disebut-sebut bakal diundang untuk bergabung dalam barisan tim sukses bakal capres dan cawapres, Prabowo Subianto- Sandiaga Uno. Setelah tak lagi berada di lingkaran kabinet kerja Jokowi-JK.
Rizal Ramli, mengaku belum menentukan sikap untuk menjatuhkan dukungan politiknya ke kandidat capres-cawapres, baik itu ke pasangan Jokowi-Ma’ruf maupun pasangan Prabowo-Sandiaga.
“Pada titik ini kami belum menentukan sikap apa-apa. Kami menentukan di tengah, tidak mendukung paslon ini, paslon itu,” ujar Rizal Ramli pada acara Konferensi Pers yg digelarnya, di Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (28/8/2018).
Rijal menegaskan dirinya akan tetap berada diposisi netral bagi kedua pasangan calon presiden dan perfokus pada pengontrolan dan mengefaluasi dari program-program yang akan di tawarkannya kepada masyarakat.
Kata Dia, mereka hanya akan mengkritisi program dari kedua Paslon presiden tersebut, tujuannya adalah agar 30 persen pemilih yang belum menentukan sikap dan masih hati-hati menjatuhkan aspirasinya merasa terbantu.
“Kan keduanya punya rencana, akan kita kritik bagus tidak. Ini diperlukan karena yang pasti itu 70 persen masyarakat Indonesia sudah tahu milih siapa. 30 Persen ini masih bingung. Supaya yang bingung ini bisa jelas alasan memilih. 30 persen swing voter ini lebih rasional,” pungkasnya.
Rizal Ramli hanya meminta para kandidat dan pendukung lebih memperhatikan proses demokrasi yang cerdas. Jangan hanya saling sindir dan menjelekan. Sementara program kerja yang dijanjikan ke masyarakat tidak secara serius diperhatikan.
“Setiap proses demokratik, apakah itu pilkada, pilpres, ujungnya harus dapat menjelaskan bagaimana meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat. Kalau hanya saling ledek, hina, mengadang, jelas bertentangan dengan semangat demokratis,” tandasnya.(b)