KENDARI – Pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Kendari angkat bicara terkait isu yang beredar di dunia maya tentang adanya perbudakan terhadap perawat Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Kendari.
Kasubag Kepegawaian Umum dan Diklat RSUD Kota Kendari, Efi Sarfiani saat dihubungi mediakendari.com mengatakan isu tentang adanya perbudakan di rumah sakitnya adalah tidak benar.
“Tidak benar itu adanya tentang perbudakan terhadap perawat Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Kendari,” ucap Efi saat dihubungi Senin (6/11).
Dirinya juga mempertegas, pihak RSUD Kota Kendari tidak mungkin mempekerjakan seseorang tanpa digaji.
[ Baca Juga: Soal Demo Perawat Honorer, Asridah: Perawat Demo Karena Butuh Makan ]
“Kami institusi tidak mungkin mempekerjakan pegawai honorer tanpa digaji,” tambahnya
Sebanyak 131 orang perawat yang sempat mogok kerja saat ini telah membuat surat pernyataan untuk kembali di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Kendari.
“Mereka sudah membuat surat pernyataan untuk kembali ke Rumah Sakit Umum Daerah(RSUD) Kota Kendari tanpa paksaan sama sekali,” pungkas Efi.
Pihak RSUD Kota Kendari juga berharapa kepada para perawat agar tidak terpengaruh informasi yang disebar satu pihak tapi mengonfirmasi kepada manajemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) yang bersangkutan.
Untuk diketahui, ratusan perawat Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Kendari telah melakukan mogok kerja pada Jumat (29/09) lalu dan baru masuk kerja kembali pada 1 November lalu.
Reporter: Hendrik B
Editor: Ronal Fajar