Reporter : Hasrun/ Editor: Kang Upi
POLEANG TIMUR – Menjelang siang, Jum’at 24 April 2020, warga di Dusun Lasirantang, Desa Teppo, Kecamatan Poleang Timur, Kabupaten Bombana mulai berdatangan ke rumah Riswan (13).
Keriuhan warga diiringi tangis haru biru menggema dari rumah tersebut setelah diterima kabar jika jasad Riswan telah ditemukan Tim Basarnas Kendari yang telah dua hari melakukan pencarian.
Riswan, bocah belia pekerja keras ini dinyatakan hilang sejak Kamis 23 April 2020, diduga karena diterkam buaya di Sungai Poleang, saat dirinya tengah membantu ayahnya mencari rumput untuk pakan sapi.
Hilangnya anak ketiga dari lima bersaudara ini langsung dilaporkan ke Tim Basarnas Kendari yang langsung menurunkan personel serta peralatan berupa perahu karet untuk memulai pencarian.
Jumat 24 April 2020, sekitar pukul 10.45 Wita Tim SAR didukung personil BPBD Bombana, Polsek Poleang Timur, keluarga korban dan masyarakat yang melakukan pencarian, akhirnya menemukan jasad korban.
Kepada MEDIAKENDARI.com, paman korban, Ilham Sugandi menjelaskan jika ponakannya yang masih duduk di Kelas 1 MTs Bambaea itu ditemukan di Pantai Boasing, Kecamatan Poleang Selatan.
Dijelaskannya, saat ini jasad korban telah dibawa ke rumah duka dengan sambutan tangis histeris keluarga. Ibunda Riswan bahkan sempat beberapa kali pingsan melihat jasad putranya yang membujur kaku.
“Mamanya menangis saja kasian, bahkan pingsan. Bapaknya itu kelihatan loyo sekali tidak bisa berjalan liat anaknya,” terang Ilham saat diwawancarai via telpon, saat di rumah duka, Jum’at 24 April 2020.
Ia menceritakan, Riswan adalah putra pasangan suami istri, Mahyudin dan Yeli, yang bersifat penyabar baik dan santun. Ia juga dikenal kerap ringan tangan untuk membantu orang tuanya.
Hal itu bisa dilihat dari aktifitas membantu ayahnya mencari rumput di Sungai Poleang pada Kamis sore itu, disaat anak seusia dirinya tengah bermain dengan rekan-rekannya.
Tak dinyana, aktifitas mencari rumput di sungai sebagai wujud baktinya untuk orang tuanya ini lah yang menjadi momen terakhir pertemuan dengan ayahnya.
“Dia lima bersaudara, dan sudah dia juga anak kesayangan di keluarganya,” kata Ilham Sugandi, dengan nada lirih.
Atas musibah ini, Kapolsek Poleang Timur, IPTU Suis Mail menuturkan pihaknya meminta warga yang hendak beraktifitas di Sungai Poleang untuk lebih berhati-hati agar kejadian seupa tidak terulang lagi.
Dirinya juga mengaku telah sering mengingatkan warga di wilayah itu agar tidak melintasi sungai, karena dikhawatirkan bisa menjadi korban keganasan buaya yang ada di sungai tersebut.
“Padahal warga juga tau, kalau tempat tersebut tempat berceburnya nenek yang panjang giginya (Buaya) tapi mereka juga masih sering pergi mancing, mandi,” kata Suis.
IPTU Suis Mail juga mengungkapkan, untuk mengantisipasi musibah serupa telah dibangun jembatan khusus yang bisa digunakan warga untuk melintasi sungai disejumlah titik.
“Kita berharap warga terus hati – hati agar kejadian seperti itu tidak terulang lagi,” pungkas IPTU Suis Mail.