Editor : Wiwid Abid Abadi
UNAAHA – Operasi Patuh Anoa 2019 untuk wilayah hukum Polres Konawe berakhir pada Rabu (11/9/2019). Dalam operasi yang berlangsung selama 14 hari itu, Satlantas Polres Konawe berhasil menilang 1.082 pengendara, baik roda dua maupun roda empat.
“Selama Operasi Patuh Anoa 2019 berlangsung, ada 1.082 pengendara kita kenakan sanksi tilang karena melanggar,” jelas Kasat Lantas Polres Konawe, Iptu Arifin saat dihubungi mediakendari.com, Kamis (12/9/2019).
Arifin mengatakan, pengendara yang terkena tilang masih didominasi oleh pelanggar mengemudi dibawah umur, melawan arus lalulintas, tidak menggunakan helem SNI, tak dilengkapi surat surat kendaraan dan kendaraan yang sudah tak layak.
“Pelanggaran yang menonjol selama operasi patuh 2019 adalah pengendara roda dua, sekitar 65 persen. Lalu, 25 persen pengendara motor yang ditilang adalah anak dibawah umur,” jelasnya.
Kendaraan – kendaraan maupun surat surat yang disita Polisi langsung diserahkan ke Pengadilan Negeri (PN) Unaaha untuk disidangkan. Bagi yang telah menjalani sidang, dipersilahkan untuk datang ke PN Unaaha.
“Tapi, bagi pelanggar yang menggunakan knalpot racing, sebelum kendaraannya diambil, knalpot harus sudah diganti dengan knalpot standar,” jelasnya.
Operasi patuh kali ini, lanjut Arifin, mencapai target yang diharapkan, yaitu menyasar pada pelanggar yang tak menggunakan helm SNI, pengedara dibawah umur dan melawan arus.
Baca Juga:
- Dinas Pariwisata Sultra Terbaik Soal Keterbukaan Informasi Publik
- Wakil Ketua Komisi V DPR RI Bersama Direktur Bendungan dan Danau Kementrian PUPR Kunjungi Lokasi Bendungan Pelisika
- KPU Muna Barat Sukses Raih Penghargaan Peringkat I Terkait Pengelolaan Pelaporan Dana Kampanye
- Nekat Bawa Sabu Seberat 104.25 Gram dengan Upah Rp 2 Juta, Pria di Muna Ditangkap Polisi
- Pemda Koltim Gelar Sayembara Logo HUT ke 12 Tahun
- Kapolri Apresiasi Peluncuran 2 Buku Antikorupsi di Harkordia
“Pelanggaran yang lain tetap kita tindak juga, dengan cara hunting sistem, atau sambil berjalan, kemudian stationer atau terpusat,” jelasnya.
Arifin bilang, pelanggaran berlalulintas di Konut dan Konawe terbilang masih cukup tinggi, hal itu menandakan bahwa masih kurangnya kesadaran masyarakat dalam berkendara.