Reporter: Ardilan / Editor: La Ode Adnan Irham
BAUBAU – Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra), Roni Muhtar meminta para Lurah mengontrol warganya yang ingin membeli beras premium yang disiapkan Pemerintah Kota (Pemkot) Baubau dari kerja sama dengan Perum Bulog.
Roni Muhtar menuturkan, untuk menstabilkan harga beras yang melonjak di pasaran, pihaknya menyiapkan beras premium seharga Rp 9 ribu per kilogram yang dijatah masing-masing dapat 10 kilogram.
“Yang mengetahui siapa yang belum atau sudah ambil adalah pihak kelurahan. Yang diusahakan bukan dibatasi tapi terdistribusi merata sesuai kebutuhan,” ucap Roni saat ditemui beberapa waktu lalu.
Roni menjelaskan, warga yang membeli beras 10 kilogram per KK tidak boleh membeli dalam jumlah banyak, akan tetapi sesuai kebutuhan saja.
Menurutnya, warga boleh kembali mendapatkan beras tersebut asalkan beras 10 kilogram yang sebelumnya dibeli telah habis dipakai.
“Masa dia butuh satu kilogram di rumahnya dia mau adakan 10 kilogram satu hari di rumahnya sehingga dia berlipat-lipat membelinya. Kan tidak mungkin, itu terlalu berlebihan,” tukasnya.
Sebelumnya, salah satu anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Baubau, Acep Sulfan meminta Pemkot Baubau mengatur ketat pendistribusian beras selama pandemi Covid-19.
“Dengan ada regulasi dari Pemkot Baubau, dapat mencegah bila ada oknum yang ingin memanfaatkan keadaan membeli beras dengan jumlah banyak yang disiapkan Bulog,” tegas Ketua Fraksi Gerindra ini.