NEWS

Sekda Baubau Tekankan Penerapan 3T

786
×

Sekda Baubau Tekankan Penerapan 3T

Sebarkan artikel ini
Ketgam: Sekda kota Baubau, Dr. Roni Muhtar. Foto: Dokumentasi Dinas Kominfo Baubau.

Penulis : Ardilan

BAUBAU – Pemerintah Kota (Pemkot) Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra) menekankan penerapan traicing, testing, dan treatmen atau 3T sebagai upaya menyikapi penanggulangan serta penyebaran pandemi Coronavirus Disease 2019 atau Covid-19 di daerah itu.

Hal ini guna mempermudah kinerja tim Satuan Tugas (Satgas) penanggulangan Covid-19 Kota Baubau agar lebih mudah dalam mendapatkan informasi dari masyarakat yang terpapar Covid-19.

“Selama ini kita sudah melakukan Traicing dengan menelusuri informasi-informasi terkait dengan adanya masyarakat yang terpapar Covid-19. Dari penelusuran tersebut kami dapat menemukan adanya kasus-kasus baru tentang masyarakat yang terpapar,” ungkap Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Baubau, Dr Roni Muhtar, Senin 15 Februari 2021.

Kata dia, apabila kasus-kasus baru penyebaran Covid-19 dapat dideteksi dan ditemukan maka pihaknya bisa dengan mudah menurunkan tim Satgas Covid-19.

Ia membeberkan Pemkot Baubau memiliki tim Satgam yang terbilang lengkap mulai dari tingkat Kota hingga ke tingkatan Kecamatan bahkan di Kelurahan-kelurahan juga.

“Ini kita anggap penting, karena inilah cara terbaik untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 ini,” ujarnya.

Jenderal PNS di daerah eks pusat Kesultanan Buton itu mengaku untuk penerapan testing, sejauh ini pihaknya telah melaksanakan rapid test anti bodi, rapid test swab antigen, dan rapid test PCR.

Ia menjelaskan saat menggelar testing, Pemkot Baubau melibatkan sejumlah intansi terkait dibidang kesehatan seperti Dinas Kesehatan, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Baubau, Rumah Sakit Swasta hingga Laboratorium swasta.

Sementara untuk penerapan treatment, Roni Muhtar menguraikan Pemkot Baubau menyediakan pelayanan kesehatan di RSUD Kota bagi yang terpapar Covid-19. Fasilitas penunjang yang disiapkan untuk treatment bagi pasien Covid-19 berupa tersedianya 32 tempat tidur yang terdiri dari 24 ranjang untuk ruang isolasi, sisanya delapan ranjang ditempatkan di ruang ICU.

“Kalau rumah sehat kita juga siapkan 34 tempat tidur. Ini semua adalah merupakan wujud kepedulian pemerintah terhadap masyarakatnya. Pentingnya penerapan protokol kesehatan dapat tumbuh dan disadari masyarakat, itu yang kita harapkan,” katanya.

Mantan Kepala Bappeda Kota Baubau ini juga menilai, dalam pencegahan Covid-19 selama masa pandemi ini masyarakat dapat menerapkan nilai-nilai yang terkandung dalam Polima yang digaung-gaungkan oleh Wali Kota Baubau, Dr AS Tamrin seperti salah satunya falsafah Pomaamasiaka (Saling menyayangi) agar dapat membangkitkan kesadaran pentingnya menjaga kesehatan baik bagi diri sendiri maupun orang lain utamanya orang-orang di lingkungan sekitar.

Ia merasa penyebaran Covid-19 dapat diminimalisir jika Polima sudah diterapkan di kehidupan sehari-hari.

“Dengan falsafah pomaamasiaka bisa terwujud kasih sayang yang menimbulkan kesadaran mematuhi protokol kesehatan karena kita tidak ingin diri kita dan keluarga serta teman-teman kita terpapar Covid-19 ini. Maka setiap orang akan selalu menjaga diri dan orang-orang di sekitarnya,” imbuhnya.

You cannot copy content of this page