AMERIKA – Sekretaris Jenderal Persekutuan NATO Jens Stoltenberg, Rabu (3/4) mengingatkan Kongres Amerika tentang ancaman ‘sikap Rusia yang semakin keras’. Ia mengatakan bahwa NATO tidak menghendaki suatu perang dingin baru dengan Moskow tetapi perlu menangkal agresi militernya.
Dalam pidato di hadapan sidang gabungan Kongres Amerika pada ulangtahun ke-70 berdirinya NATO pada akhirnya Perang Dunia K-2, ia juga mengatakan persekutuan yang beranggota 29 negara itu ‘tidak bermaksud menggelar misil nuklir yang berpangkalan di daratan Eropa. Ia menuduh Rusia melanggar Perjanjian Senjata Nuklir Jarak Sedang yang membuat Amerika menarik diri dari perjanjian tersebut. Tuduhan itu dibantah oleh Rusia.
“Kami tidak mau mengucilkan Rusia, sebaliknya berusaha kuat menjalin hubungan yang lebih baik. Namun, meskipun dengan hubungan yang lebih baik, kami masih harus menangani suatu hubungan sulit,” katanya.
Seterusnya Stoltenberg mengatakan, NATO akan senantiasa mengambil langkah yang perlu untuk menyediakan penangkal yang dipercaya dan efektif.
Ia berseru kepada negara-anggota untuk menambah anggaran pertahanan guna memenuhi sasaran yaitu tiap anggota setidaknya mengalokasikan dua persen dari GDP mereka tahun 2024 untuk pertahanan, patokan yang sejauh ini baru dipenuhi oleh delapan anggota.
Baca Juga :
- World Water Forum ke-10 Sejalan dengan Kearifan Lokal Bali
- Pj Bupati Harmin Ramba Dianugerahi International Certificate of Excellence and Recognition
- Sukses Selenggarakan Pemilu 2024, PPLN Istanbul Gunakan Tiga Metode
- Pemprov Sultra Ekspor Perdana Biji Pinang, Pj Gubernur : Luar Biasa
- Ketum SMSI Ucapkan Selamat untuk Presiden Taiwan Terpilih
- AS Setujui Paket Stimulus Ekonomi, Bursa Saham Global Girang
Ia memuji Presiden Trump yang tadinya menyebut NATO ‘usang’ tetapi mendesak semua anggota menaikkan anggaran pertahanan masing-masing. Dan menurutnya, desakan itu memberi dampak nyata. [al]