KENDARI, MEDIAKENDARI.COM – Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Kendari mencatat selama tahun 2022 telah menangani kasus kebakaran sebanyak 86 kasus dengan berbagai penyebab.
“Tapi perlu diapresiasi, karena ini menurun dari tahun 2021 dengan total 101 kasus yang kami tangani,” ungkap Muhsen Sinta selaku Kasubag Perencanaan Program Dinas Damkar Kota Kendari.
Ia mengaku penyebab dari mayoritas kasus yang ditangani adalah korsleting listrik dan pembakaran sampah yang semena-mena.
“Identifikasi kerugian itu mencapai Rp 10,8 miliar dari perhitungan yang kami rekap selama tahun lalu,” ujarnya.
Tahun 2023 tercatat hingga hari ini sudah menangani sebanyak 33 Kasus dari kebakaran yang juga dengan berbagai penyebab.
“Agak signifikan memang juga tahun ini, sehari saja bisa 4 kali kejadian yang kami tangani, sehingga untuk mengantisipasi bertambahnya kasus ditahun ini pihak kami mengadakan penyuluhan kebakaran” pungkasnya.
“Sosialisasi penggunaan Alat Pemadam Api Portable (Apar) karena masih banyak yang tidak mengetahui penggunaannya khusus ditoko-toko kepada masyarakat kami berusaha juga prioritaskan,” tambahnya.
Kepala Dinas Damkar Kota Kendari, Abdul Rifai juga menjelaskan terkait sarana yang wajib memadai di dinas kebakaran kota Kendari.
“Jadi yang layak pakai hanya 4 unit mobil damkar dari total 14 unit mobil, karena banyak yang rusak berat, tapi tahun ini kami diberikan 2 unit mobil untuk damkar dan rescue,” katanya.
Menurut Rifai, normal operasi dalam mengatasi peristiwa kebakaran yaitu 15 unit mobil dan hal ini telah ia laporkan kepada Wali Kota Kendari dan sedang diupayakan melalui pemerintahan pusat.
Ia mengimbau kepada seluruh masyarakat kota Kendari untuk terus mengantisipasi kondisi yang akan menimbulkan peristiwa kebakaran di sekitarnya.
“Apalagi menyambut ramadhan, jadi aktivitas sahur atau berbuka mungkin harus lebih teliti dalam penggunaan dapur. Waspada terus, double check jika perlu,” tutupnya.
Reporter : Nur Anisah