FEATUREDKendari

Semen Proyek Jembatan Bahtramas Cemari Udara, Nyawa Warga ‘Terancam’

395
×

Semen Proyek Jembatan Bahtramas Cemari Udara, Nyawa Warga ‘Terancam’

Sebarkan artikel ini

KENDARI – Pembangunan Jembatan Bahtramas yang menghubungkan Kota Lama dan Bungku Toko dengan anggaran kontrak Rp 750 miliar ini, aktivitas pembangunannya diduga meresahkan warga sekitar Jalan Pembangunan Kota Lama karena polusi udara debu semen yang bertebaran.

Salah satu masyarakat Kota Lama yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan bahwa, ketika karyawan sedang melakukan pengisian semen membuat debunya bertebaran ke udara hingga kepemukiman.

“Pencemaran udara tersebut membuat masyarakat terganggu aktivitasnya dan bukan hanya itu saja tapi bisa merusak paru-paru yang menghirup polusi udara semen tersebut,” ucapnya saat ditemui Mediakendari.com, Kamis (16/08/2018).

Kata dia, apalagi dengan pengisian semen jenis Flyass itu sangat berbahaya kerena bisa mengakibatkan kematian.

“Jangankan kami yang menghirupnya, ketika semen tersebut jatuh ke laut bisa membuat karang mati,” katanya.

Ia berharap kepada Dinas Lingkuan Hidup (DLH) untuk turun melihat kondisi pekerjaan proyek jembatan bahtramas tersebut agar masyarakat di situ nyaman beraktivitas dan sehat dari polusi.

“Saya berharap kepada pemerintah agar turun langsung untuk memantau proyek tersebut karena banyak merugikan masyarakat,” harapnya.

Ditempat berbeda, Koordinator Tenaga Kerja Jembatan Bahtramas, Yusran A. Dopu mengatakan, pihaknya sudah berupayah untuk mengalihkan debu tersebut.

“Artinya kita sudah mengantisipasi debu tersebut agar tidak keluar dari kawasan prayek tersebut,” ucapnya (16/8).

Lanjutnya, kalau untuk Flyass memang sangat berbahaya karena bisa mengakibatkan karang mati.

“Saya secara pribadi, flyass tidak ada yang jatuh ke laut karena kami mengisi di kapal tongkang, adapun kalau jatuh pastinya jatuhnya ke kapal,” lanjutnya.

Dia juga berharap kepada manajement agar memikirkan tentang kenyamanan udara yang ada di sekitaran proyek itu.

“Saya berharap kepada manajement agar menyediakan ruangan tertutup sehingga teman-teman dan saudara kita bisa mencari nafkah di sekitaran situ,” harapnya.(a)


Reporter : Hendrik B

You cannot copy content of this page