FEATUREDKONAWE SELATAN

Setelah Makassar dan Gorontalo, Kini Konsel Target Swasembada Pangan Nasional

489
×

Setelah Makassar dan Gorontalo, Kini Konsel Target Swasembada Pangan Nasional

Sebarkan artikel ini

ANDOOLO – Wakil Bupati Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) Dr. H. Arsalim Arifin, SE., M.Si bersama Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Prov Sultra Ir. Muh. As’ad, M.Sc, Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Ir. H. Sjarif Sajang, M.Si, dan Ketua DPRD Irham Kalenggo, S.Sos., M.Si melakukan penanaman Padi di Desa Roraya Kecamatan Tinanggea, Kamis (26/7/2018).

Kegiatan tanam Padi tersebut di laksanakan, karena merupakan bagian dan salah satu bentuk kerja nyata Pemda dalam mendukung Upaya Khusus (Upsus) program swasembada pangan secara nasional, dan khususnya ketahanan pangan di wilayah Konsel dengan fokus tiga komoditas unggulan yakni Padi, Jagung dan Kedelai (Pajale)

“Kementan memohon maaf kepada tamu undangan dan seluruh masyarakat yang telah berbondong-bondong yang turut menyaksikan kegiatan ini, karena seyogyanya acara Tanam Padi di lakukan langsung oleh Menteri Pertanian RI, Amran Sulaiman, tetapi karena ada tugas urgent dan tiba-tiba sehingga di wakilkan kepada Staf Kementan Kepala BPPT, Muh As’ad tapi tentu tidak mengurangi khidmat dan manfaat serta kelancaran acara ini,” kata Wabup Konsel Arsalim Arifin mengawali sambutannya, usai kegiatan tanam padi bersama.

Ia juga menjelaskan, Konsel adalah salah satu kabupaten yang memiliki potensi di bidang pertanian khususnya tanaman pangan, yang menjadi daerah sentra produksi tanaman pangan Padi di Sultra yang perkembangan pertanian tanaman pangan menunjukkan adanya peningkatan baik luasan areal, produksi maupun produktifitas setiap tahunnya.

“Dimana, dalam menopang pengembangan potensi pertanian tanaman pangan di Konsel telah didukung pemerintah, baik  melalui program bantuan pusat atau melalui APBN Provinsi diantaranya, berupa benih padi, jagung, kedelai (Pajale), cetak sawah dan bantuan Alinstan berupa traktor roda dua dan empat serta Excavator dari Tahun 2017 – 2018,” urai Arsalim.

Yang secara Nasional, lanjut Arsalim, pada Tahun 2018 Konsel ditunjuk menjadi daerah percontohan pusat pertanian terpadu oleh Kementan RI dengan menerapkan Sistem Pertanian Mekanis yang peralatan pertaniannya serba modern yang rencananya akan di uji coba pada wilayah Kecamatan Basala dan di Kecamatan Laeya, yang secara total Konsel memiliki luas potensi pertanaman padi 82.181 Ha, terdiri dari luas baku lahan sawah 21.745 Ha, non sawah (Ladang) 60.436 Ha.

“Jika program ini terealisasi Konsel akan menjadi penopang terbesar swasembada pangan secara nasional kedepannya khususnya Pajale, yang mana sistem pertanian mekanis ini telah di terapkan di negara maju seperti saat kunjungan saya di negara Jepang dan Korea Selatan beberapa waktu lalu yang mana 20 Ha lahan pertanian hanya di olah 1 orang petani saja dan tidak menutup kemungkinan terjadi di wilayah ini,” tuturnya.

Sehingga, dalam kesempatan itu, Arsalim menyampaikan atas nama Pemda Konsel kembali mengapresiasi dan berterima kasih kepada Mentan Amran Sulaiman beserta seluruh jajaraannya, karena telah memperhatikan dan mengutamakan Konsel dalam program kerjanya termasuk menjadikan wilayah ini sebagai pusat bibit sapi nasional.

“Pertanian Konsel saat ini memiliki kendala dan permasalahan yang kiranya perlu jadi perhatian lebih dari Kementan dan pihak terkait, yakni potensi luas lahan sawah 21.745 Ha belum dapat terolah maksimal karena masih kurangnya dukungan alat olah berupa traktor, dan minimnya ketersediaan pupuk untuk masa tanam bulan oktober 2018 dan Maret 2019, serta dibutuhkan alinstan (mesin peralatan) untuk pasca panen, combine mengatasi kehilangan hasil panen,  juga dryer gabah untuk menyelamatkan hasil panen dari kondis iklim yang ekstrim pada musim penghujan serta belum adanya kepastian harga karena masih di permainkan tengkulak,” ungkapnya.

“Tetapi, Pemda akan terus berupaya mengatasi permasalahan tersebut dengan selalu memberikan bantuan, dan mohon dari pihak BPTP Provinsi dan pihak terkait lainnya untuk terus melakukan pendampingan dan penyuluhan kepada petani kita, agar kualitas hasil panen terjaga dan dapat bersaing dengan daerah lainnya,” pungkas Arsalim.

Sementara itu, mewakili Mentan Amran Sulaiman, Kepala BPTP Ir. Muh As’ad mengatakan bahwa sudah menjelang empat tahun kepemimpinan Jokowi dan Mentan, dan telah banyak program yang diluncurkan termasuk suksesnya program swasembada pangan yang sekarang ini negara kita sudah tidak mengimpor beras, akan tetapi hanya sebagai cadangan stok pangan saja, juga tidak mengimport jagung, bawang dan daging.

“Yang mana saat ini kita sudah mengeskport jagung ke Negara Filipina yang sumbernya dari wilayah Gorontalo dan Makasar, semoga kedepan Konsel bisa ikut ambil bagian, ini merupakan program Presiden dan Mentan yang harus kita lanjutkan dan terus sukseskan dengan tujuan agar kita berswasembada pangan,” urainya.

Untuk mendukung hal tersebut, kata As’ad, selain memberikan bantuan berupa pupuk, benih dan alinstan traktor roda dua dan empat serta excavator ke wilayah ini juga mengasuransikan petani jika terjadi fuso akibat banjir dan kekeringan , Kementan juga telah mengembangkan alat pertanian modern yang di kembangkan anak bangsa peneliti di bidang pertanian yang akan di terapkan di Kabupaten Konsel diantaranya penggunaan alat semprot pupuk dan untuk mengendalikan hama dengan menggunakan Drone yang di kendalikan oleh remote control termasuk traktor tanpa driver.

“Yang juga bertujuan menarik minat para pemuda untuk mengembangkan daerah asalnya dengan menjadi petani berdasi, karena pengolahan pertanian sudah lebih mudah karena serba mesin atau serba mekanisasi tentunya untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan menjadikan wilayah Konsel lebih maju di bidang pertanian dan peternakannya serta terbesar di Provinsi Sultra maupun secara nasional,” tandasnya.


Reporter : Erlin

You cannot copy content of this page