Reporter : Ardilan
Editor : Taya
BAUBAU – Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra), La Ode Aswad ingin agar seluruh Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Baubau kedepannya sudah memiliki fasilitas sekolah yang lengkap.
Menurut dia, rencana melengkapi fasilitas sekolah erat kaitannya dengan sistem zonasi yang kembali mulai berlaku pada tahun ajaran akademik 2019/2020.
Aswad menilai, jika setiap SMP di daerah Eks pusat Kesultanan Buton ini punya fasilitas lengkap, maka sistem zonasi yang merupakan kebijakan Pemerintah Pusat itu tak lagi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kebijakan yang ada di setiap daerah khususnya di Baubau.
BACA JUGA :
- Keren, Pj Bupati Konawe Kembali Terimah Penghargaan Anugerah Literasi Indonesia 2024
- Untuk Kedua Kalinya di Gelar di Koltim, Bupati Abdul Azis Buka Kejurda Road Race Bupati dan Kapolres Cup
- Mencari Pemimpin Berkualitas di Konawe, Oleh : HERYANTO (Angkatan Muda Kabupaten Konawe)
- Lewat Tangan Dingin Pj Bupati Harmin Ramba, Kabupaten Konawe tercatat Pengendali Inflasi di Sultra
- GAKI Sultra Unjuk Rasa di KPK RI Terkait Dugaan Korupsi Dana Pokir di Konawe
- Unsur Pimpinan DPRD Konawe Terlapor di KPK Terkait Monopoli Pokir APBD 2023 dan 2024
“Fasilitas yang saya maksud adalah sarana prasarana seperti gedung sekolah harus diperbaiki, perlengkapan penunjang pendidikannya kita harus tambah. Misalnya komputer, laboratorium yang memadai. Yang lebih penting lagi peningkatan kapasitas sumber daya manusianya,” ucap La Ode Aswad kepada Mediakendari.com di ruang kerjanya, Senin (15/7/2019).
Jika hal itu sudah dilakukan, kata Aswad, nanti tidak akan ada lagi istilah sekolah favorit maupun bukan favorit yang berkembang di kalangan masyarakat secara umumnya.
“Ini kita lakukan dalam rangka membangun kepercayaan masyarakat supaya tidak ada lagi dibenak masyarakat bahwa ada SMP favorit, ada SMP non favorit. Maka pemerintah daerah harus memberikan dukungan sehingga tiba saatnya nanti semua akan menjadi sekolah favorit baik SMP maupun SD,” pungkas mantan Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Kota Baubau ini. (A)