Reporter : Hasrun
Editor : Indri
RUMBIA – Malang nian nasib, Alfian. Maksud hati hendak menantang adrenalin di air terjun Gunung Kahar, di Kelurahan Kasipute Kecamatan Rumbia Kabupaten Bombana, apa daya Alfian menemui ajalnya di sana, Minggu 14 Juni 2020. Dia dililit ular hingga meregang nyawa, saat hendak mencari puncak tertinggi di lokasi permandian yang sama.
Kapolsek Rumbia, IPTU Nur Sultan, membenarkan kejadian naas tersebut. Dia lalu menceritakan kronologis kejadian, yang menimpa siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 2 Bombana itu.
Minggu, 14 Juni 2020, almarhum bersama 4 orang temannya, pergi ke Gunung Kahar yang berada tepat di belakang SMPN 2 Bombana, untuk mencari air terjun yang terletak di Kelurahan Kasipute, Kecamatan Rumbia.
Dalam perjalanan ke atas gunung, almarhum yang masih duduk di bangku kelas VII SMPN 2 Bombana, jalan paling depan mendahului teman-temannya yang berjarak sekitar 10 meter. Tiba – tiba, salah seorang temannya mendengar teriakan Alfian yang meminta tolong. Dua orang temannya langsung berlari menuju arah teriakan tersebut, Sesampainya di sana, mereka melihat korban telah meregang nyawa dalam keadaan leher terlilit ular dan kepala ular, menggigit bagian paha korban.
“Para saksi (sahabat korban-red) sempat menolong AF, dengan cara saksi 1 menarik ekor ular dan saksi 2, memukul kepala ular dengan menggunakan batu. Sehingga gigitan ular pada bagian paha terlepas dan mengigit tangan saksi 2. Tapi
usaha mereka untuk menolong korban, jadi sia – sia karena lilitan ular semakin erat,” kata Kapolsek.
Dalam upaya penyelamatan itu, kedua teman korban juga sempat dipatok ular, saat salah satu dari mereka hendak menolong. Sementara satu orang lainnya yang bernama Alwan, pergi mencari pertolongan ke kampung yang tak jauh dari lokasi Gunung Kahar. Di perjalanan, dia bertemu dengan salah satu warga bernama dan kemudian menceritakan apa yang baru saja mereka alami.
“Kata Alwan pada warga yang dia temui, om, temanku digigit ular. Setelah itu, dia langsung memanggil warga setempat dan naik ke lokasi kejadian. Sampai disana, Alwan melihat ekor ular ada di pohon besar dan dia berteriak memanggil Biddi, kalau ular itu ada di pohon,” ujar Kapolsek menyadur cerita kejadian tersebut.
Biddi merupakan salah seorangw arga yang ikut melakukan pertolongan di Gunung Kahar. Saat membalikkan badan, dia melihat tubuh korban
Masih dalam posisi terlilit ular besar di pohon. Biddi kemudian menggoyang-goyangkan pohon tersebut, hingga akhirnya ular itu pun melepaskan lilitannya. Kesempatan itu tak disia-siakan Biddi. Dia kemudian mengayunkan parang ke arah ular dan langsung mengenai sasaran hingga ular itu pun mati di tempat.
“Setelah itu, warga bersama para saksi yang merupakan teman-teman korban, langsung membawa korban yang sudah meninggal dunia ke tempat tinggalnya, di rumah Sudirman. Sekitar pukul 16.00 Wita, orang tua korban dan keluarganya datang, lalu membawa jenazah korban AF ke Desa Tongkoseng Kecamatan Tontonunu,” tandasnya.