Reporter : Pendi
Editor : Kang Upi
LASUSUA – Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunak) Kabupaten Kolaka Utara belum memberikan kepastian terkait keberadaan bibit coklat di Desa Totallang, Kecamatan Lasusua, Kabupaten Kolaka Utara.
Karena belum adanya langkah tindak lanjut atas bibit coklat tersebut, kondisi pun kini nyaris rusak dimanakan usia.
Sekretaris Disbunak Kolut Nasrullah A, SP menjelaskan, bahwa semenjak dilimpahkan dari Dinas Pertanian Kolut, pihaknya belum mengetahui apakah bibit akan disalurkan atau tidak.
“Kami pun belum tahu apakah bibit tersebut mau disalurkan atau tidak dan kapan mau disalurkan,” kata Nasrullah.
Menurutnya, pembibitan di Desa Totallang itu pernah diadendum karena tidak tepat dengan waktu yang telah ditentukan untuk disalurkan ke petani atau ke Calon Petani Calon Lahan (CPCL).
“Tapi walaupun bibit tidak bisa dibagikan namun pemerintah sudah mengantinya dangan mendatangkan bibit yang sama yang sudah sertifikasi yaitu dari Koltim,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Seksi Produksi Bidang Perkebunan di Disbunak Kolut, Ikbal, SP menuturkan dari 108 kelompok tani CPCL, tersedia lahan seluas 3.200 Hektar dengan tiap petani memiliki lahan bervariasi mulai 0,5 – 1 Hektar.
Baca Juga:
- Diduga Korupsi Dana Perusahaan PT RBM Rp 2,5 M, Komisioner Bawaslu Konawe Restu Tabara Dijerat Pasal 374 Pengelapan Karena Jabatan
- BPN Konawe “Mandul” Tanggani Persoalan Sertifikat Warga Transmigrasi di Tonggauna Utara
- Peduli Kedamaian Warganya, Pj Bupati Konawe Harmin Ramba Instruksikan Penghentian Aktivitas Pengolahan Sawah Terkait Kisruh Lahan II Desa Tawamelwe
- Langkah Pj Bupati Konawe Tangani Kisruh Lahan di Desa Tawamelewe Tuai Apresiasi dari DPP HMTI
- Mendagri Tito Bilang Penjabat Kepala Daerah yang Hendak Tarung Pilkada Wajib Mundur 40 Hari Sebelum Masa Pendaftaran
- Penyidik Polda Sultra Terus Menyelidik Kasus Dugaan Penggelapan Dana PT RBM melibatkan Restu Tabara Komisioner Bawaslu Konawe, Pelapor akan Kembali Diperiksa
“Sebanyak 4.332 Petani yang tergabung dalam 108 Kelompok Tani yang sudah disalurkan 2.880.000 bibit cokelat walaupun sampai hari ini masih ada beberapa petani yang belum menanam bibit tersebut,” ungkapnya.
Menurutnya, ada beberapa CPCL yang diganti untuk menerima bibit tersebut pada tahun 2019 ini, dan yang terbanyak di wilayah Kecamatan Ngapa, karena CPCL di tahun 2018 belum siap untuk menebang cokelatnya dan ada juga yang sudah meninggal dunia.
“Jadi otomatis diberikan kepada CPCL yang sudah siap lahannya, kemudian Pemerintah Daerah kembali mencanangkan aksi penanaman bersama dan penebangan serentak bersama Petani di tiap wilayah Kecamatan,” pungkasnya. /B