KONAWE, Mediakendari.com – Penjabat (Pj) Bupati Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra), Harmin Ramba menyodorkan penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kecamatan Routa di Kementerian Agraria dan Tata Ruang atau Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Selasa 30 Januari 2024.
Harmin bakal fokus menata Kecamatan Routa karena sebagai daerah terluar yang nantinya akan menjadi wilayah hilirisasi industri pertambangan baru di Sultra yang di kemas dalam Indonesia Konawe Industrial Park (IKIP). Harmin juga bakal membangun sejumlah Infrastruktur karena sejak berdiri masih tergolong terisolir.
Menurutnya, beberapa poin yang perlu diperhatikan dalam upaya percepatan pengembangan wilayah Routa menjadi kawasan industri pertambangan diantaranya pertumbuhan ekonomi Kabupaten Konawe hasil Investasi diangka Rp 78 trilun yang berpotensi menyerap tenaga kerja hingga 20 ribu orang, memunculkan proyek strategis nasional IKIP atau Hilirisasi Industri batere, menyimpan sumber daya alam termasuk cadangan nikel 1,5 juta wet matric ton yang diketahui saat ini sudah ada delapan perusahaan yang sudah mengantongi IUP, salah satunya PT SCM seluas 21.000 Ha, lahan pengembangan perkebunan sawit, lada serta Lahan pertanian perkebunan berkelanjutan.
”Tujuan RDTR Wilayah pertambangan ini untuk mewujudkan Routa, sebagai pusat pertumbuhan baru melalui pembangunan infrastruktur, pengembangan perumahan, pengembangan pertanian dan industri hilir strategis serta pariwisata secara berkelanjutan berdasarkan kearifan lokal,” katanya.
Dalam perjalananya pengembangan wilayah Routa sebagai wilayah industri pertambangan juga terdapat sejumlah isu yang dinilai perlu menjadi pembahasan penting diantaranya, tentang isu strategis pembangunan berkelanjutan yakni, ketersediaan sumber air baku, titik titik tempat minum satwa endemik seperti Anoa, Pengelolaan persampahan, munculnya keresahan masyarakat terkait lahan mereka dengan adanya Hak Guna Usaha.
Sejumlah masaalah yang hari ini dihadapi warga kecamatan Routa pada umumnya adalah, Keterisolasian / aksesibilitas intra dan eksternal kawasan, permukiman dan prasarana sarana umum dalam HGU perkebunan sawit, aksesibilitas terhadap HAT, kondisi jaringan infrastruktur wilayah mulai dari jalan , energi dan listrik, telekomunikasi, air minum, limbah persampahan, drainase mitigasi bencana, kondisi dan Kualitas sarana pendidikan dan kesehatan, Bangunan ilegal diwilayah pondoa sekitar sungai wataraki, Kondisi sarana umum, Ruang terbuka hijau, perdagangan dan jasa.
”Wilayah perencanaan Routa meliputi seluruh kelurahan Routa, sebagian Desa Lalomerui, Parudongka, Puuwiwirano, Tirawonua, Desa Walandawe dan sebagian Desa Tanggola di mana luas keseluruhan berjumlah 7.847, 37 ha,” Ungkap Harmin Ramba.
Peluang yang dapat dirasakan manfaatnya jika nantinya IKIP beroperasi, pemenuhan penyediaan tenaga kerja lokal dan regional, pemenuhan rantai pasok sub sektor pangan seperti daging ke IKIP, PT SCM dan PT MBM, pengembangan peternakan sapi dan unggas, Pemenuhan bahan konstruksi lokal, membangkitkan sektor industri dan pertambangan, penyediaan hunian dan sarana perumahan/Permukiman yang sehat asri dan terjangkau.
Tantangan dari dalam yang nampak dari juga ditemukan tentang ketidak pastian ekonomi global dan nasional mengenai rantai pasok Nikel disejumlah kawasan industri meliputi IMIP, VDNI dan OSS, Laju pertumbuhan ekonomi Regional dan Nasional terkait sektor penopang Konawe dan Provinsi Sulawesi Tenggara, Perdagangan dalam negeri, luar negeri dan pendanaan sektor pertambangan, Revolusi industri 4.0 dan ekonomi digital, serta tantangan regional tentang integrasi pengurangan resiko bencana dalam perwujudan struktur ruang.
Pemerintah Kabupaten Konawe berjanji akan membuka ruang komunikasi berbagai pihak untuk terus mendukung dan mendorong inisiatif yang bertujuan untuk meningkatkan
Produktifitas dan data saing Kecamatan Routa.
”Kami juga akan berkoordinasi dengan pihak terkait, baik swasta maupun lembaga pemerintah lainnya untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif dan mendukung pertumbuhan ekonomi kecamatan ini,” katanya.
Ia berharap melalui implementasi RDTR Routa ini diharapkan Kecamatan Routa dapat tumbuh dan berkembang secara berkelanjutan, menjadi contoh wilayah lain dalam pembangunan yang berdaya saing dan berwawasan lingkungan. (Adv).