Reporter : Ferito Julyadi
KENDARI – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) akan kembali menggelar Indian Ocean Wave Exercise (IOWave), Selasa 06 Oktober 2020 mendatang. IOWave20 kali ini akan turut diikuti Stasiun Geofisika (Stageo) Kendari untuk pertama kali.
Hal ini sebagaimana diungkapkan Kepala Stageo Kendari, Rosa Amelia. kata dia, pihaknya akan berpartisipasi dalam giat yang digelar dua tahun sekali itu.
“IOWave tahun ini dilakukan dengan tujuan untuk menguji sistem peringatan dini tsunami InaTEWS, serta melatih kesiapsiagaan dan pemahaman rantai peringatan dini tsunami di masa pandemi Covid-19 untuk diteruskan kepada masyarakat terdampak sesuai SOP,” ungkap Rosa Amelia ditemui di ruang kerjanya, Rabu 30 September 2020.
Ia menjelaskan pihaknya memutuskan ikut andil dalam kegiatan ini mengingat BMKG Kendari baru saja memasang peralatan Warning Receiver System (WRS) atau sitem penerimaan peringatan dini. Sehingga IOWove tahun ini menjadi hal penting untuk mempelajari terkait tindakan yang akan dilakukan pihaknya saat WRS memberikan sinyal peringatan dini.
Ia mengaku IOWave20 ini akan dilakukan simulasi dengan metode gladi meja atau Table Top Exercise (TTX) dengan pelaksanaan secara virtual.
“Metode TTX kali ini menjadi tantangan karena yang biasanya kami lakukan secara langsung di lapangan, kini harus secara virtual,” terangnya.
Ia membeberkan dalam simulasi nanti BMKG akan menguji skenario gempa bumi dan tsunami yang diprediksikan akan terjadi di Selatan Pulau Jawa yang berdampak pada pulau Sumatera, Jawa, Bali, NTT dan NTB. Meskipun begitu, wilayah Sultra juga terkena dampak dengan tingkat waspada.
Mengutip dari Kompas.com, beberapa pekan lalu sebuah riset dari peneliti dan Institut Teknologi Bogor (ITB) tentang potensi tsunami di Selatan Jawa yang mencapai 20 meter.
“Untuk persiapan, kami dari Stageo Kendari akan melakukan rapat membahas hal tersebut dan terus berkoordinasi dengan kantor pusat,” ujarnya.
Ia menyebut, IOWave adalah kegiatan latihan rutin yang BMKG adakan dengan berkoordinasi dengan IOC/UNESCO melalui ICG/IOWTMS untuk menguji sistem peringatan dini dan mitigasi bencana tsunami pada negara-negara di Samudera Hindia.
IOWAve 2020 merupakan kegiatan pelatihan keenam kalinya diselenggarakan. Giat tersebut pertama kali digelar pada 2009.
“Kegiatan ini juga untuk melatih kesiap siagaan, pemahaman rantai peringatan dini dan melatih Stakholder bagaimana dalam mengambil keputusan saat terjadi bencana tsunami,” pungkasnya.