KENDARI – Sampai memasuki akhir tahun 2021, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) belum bebas dari blank spot jaringan telepon seluler.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Sultra Ridwan Badallah, S.Pd, MM mengatakan titik wilayah yang belum ada jaringanya mencapai 249 titik yang berada di 17 kabupaten/kota.
“Kendala kita sekarang untuk melakukan literasi digital adalah persoalan infrastruktur yaitu masih banyak tempat yang belum ada jaringan internetnya,” tandas kadis saat menjadi narasumber di program acara Bincang Kita Mektv di studio Mektv, Rabu 3 November 2021.
Padahal Kementerian Komunikasi dan Informatika telah mencanangkan bahwa tahun 2024 merupakan tahun Indonesia tanpa blank spot. “Iya pihak kementerian saja belum bisa mengatasi, tapi kita di daerah terus melakukan inovasi secara bertahap menyiasati persoalan kekurangan jaringan internet,” ungkapnya.
Kendala yang dihadapi terkait literasi digital salah satunya adalah kendala dana, sampai hari ini Kementerian Kominfo belum mengalokasikan anggaran. Padahal kalau hanya mengandalkan APBD untuk melakukan literasi digital di 17 kabupaten/kota belum bisa.
Kementerian beralasan salah satu kendala belum diluncurkanya dana ke daerah adalah persoalan SDM yang masih minim. “Sebetulnya kalau ini yang dijadikan rujukan terlalu skeptis. Kita tahu di daerah juga punya perguruan tinggi yang membuka jurusan informasi dan komunikasi yang melahirkan lulusan berkualitas yang bisa bekerja baik sebagai tenaga programer maupun jaringan,” terangnya.
“Kita bisa bekerjsama dengan UHO dan beberapa universitas yang memang ada jurusan itu bisa kita jadikan tenaga magang dalam hal kesiapan tenaga-tenaga IT yang berkualitas. Memang secara real ASN kita belum bisa kita jadikan tenaga andalan, karena digitalisasi ini perlu kaum milenial, tapi kita bisa melakukan dengan menjalin kerjasama dengan universitas yang ada,” paparnya.
Untuk keamanan dalam hal digital Dinas Kominfo Sultra memiliki bidang sandi yang menyiapkan keamanan dan telah bekerjasama dengan Badan siber dan sandi negara (BSSN) dengan menerapkan pola sistem keamanan ciber.
“Insyah Allah kita akan launching bulan April tahun depan bersamaan dengan HUT Sultra sekaligus kita lanching smart goverment atau sistem informasi terintegrasi seluruh OPD di Sultra. Ini nanti salah alat ukur bapak gubernur yaitu pembangunan pemerintahan modern,”ungkapnya.
Lebih lanjut kadis menjelaskan salah satu strategi yang dilakukan pihak Dinas Kominfo Sultra dalam melakukan literasi digital dengan membetuk tim inisiator untuk 17 kabupaten/kota membentuk relawan teknologi informatika dan komunikasi (TIK). “Tanggal 15 November nanti kita bentuk dengan mengundang kabupaten/kota, mudah-mudahan pak gubernur hadir,” terang Ridwan.
Selain itu tahun 2022 Dinas Kominfo akan meluncurkan program literasi digital mulai tingkat sekolah, tingkat kampus dan tingkat comunity. Tingkat sekolah dilaksanakan goes to shcool, untuk tingkat universitas dilaksanakan goes to campuss dan goes to community.
Tujuan ke sekolah, dan ke kampus adalah bagaimana memberikan pemahaman bagaimana menggunakan teknologi digital yang ramah, tidak menyakiti sekaligus diberikan bagaimana menangkal berita hoaks.
Penulis : Redaksi