Reporter : Hasrun
Editor : Kang Upi
RUMBIA – Dinas Kesehatan Kabupaten (Dinkes) Bombana menyebut bahwa sejumlah Pusat Kesehatan Masyarakat (PKM) melaporkan adanya peningkatan jumlah penderita diare.
Guna mencegah penyebaran penyakit tersebut, Dinkes Bombana meminta kepada masyarakat untuk selalu mengkonsumsi air minum yang bersih, dan mewaspadai air yang tercemar.
Kepala Dinkes Bombana, dr. Sunandar mengatakan, akibat musim kemarau banyak sumber air yang mengalami kekeringan. Dan sumber air yang masih tersisa ikut tercemar akibat dikonsumsi hewan liar.
Kondisi tersebut berdampak pada kesehatan warga yang meminum airnya, sehingga menimbulkan penyakit, salah satunya diaere atau sakit perut.
“Kalau musim kemarau sumber air kan mengering, jadi bisa saja dihulu sumber air minum kita, hewen ternak maupun liar cari datang minum, sehingga menyisakan kuman yang bisa berdampak pada diare,” jelasnya, Rabu,(28/8/2019).
Meski tidak menyebutkan jumlahnya, namun Ia membenarkan jika terdapat kenaikan jumlah pasien penderita diare di wilayah Bombana berdasarkan laporan PKM, disejumlah wilayah.
“Diaere ini bersumber dari air minum dan makan yang tidak bersih. Masyarakat bisa mencegahnya dengan pola hidup sehat yakni meminum air yang memenuhi standar kebersihan serta memakan makanan yang bersih,” ungkapnya.
Untuk air yang dikonsumsi, kata dr Sunandar, air harus yang memanuhi persyaratan, misalnya air kemasan, depot yang memenuhi syarat kebersihan, atau air yang dimasak minimal mendidih 15 menit.
Baca Juga:
- Dinas Pariwisata Sultra Terbaik Soal Keterbukaan Informasi Publik
- Wakil Ketua Komisi V DPR RI Bersama Direktur Bendungan dan Danau Kementrian PUPR Kunjungi Lokasi Bendungan Pelisika
- KPU Muna Barat Sukses Raih Penghargaan Peringkat I Terkait Pengelolaan Pelaporan Dana Kampanye
- Nekat Bawa Sabu Seberat 104.25 Gram dengan Upah Rp 2 Juta, Pria di Muna Ditangkap Polisi
- Pemda Koltim Gelar Sayembara Logo HUT ke 12 Tahun
- Kapolri Apresiasi Peluncuran 2 Buku Antikorupsi di Harkordia
Ia juga menjelaskan, pihaknya berupaya melakukan penyuluhan di hulu sumber air di daerah itu, untuk mengetahui potensi air yang akan terkontaminasi dengan penyakit.
“Baru -baru ini kita sudah lakukan penyuluhan di hulu air bersih, kalau itu tidak di kontrol dengan baik, itu dapat menyebabkan penyakit,” pungkasnya. / A