Reporter: Erlin / Editor: La Ode Adnan Irham
ANDOOLO – Bupati Konawe Selatan (Konsel), H Surunuddin Dangga memberikan santunan kepada orang tua Akbar, pasien gizi buruk di Badan Layanan Umum Daerah Rumah Sakit (BLUD RS) Konsel, Selasa 10 Maret 2020.
Usia dan berat badan Akbar tidak sesuai dengan standar kesehatan. Anak dari pasangan dari Muhamad Amin dan Manatia ini, merupakan warga Kabupaten Kolaka.
Pasca masuk rumah sakit 2 Maret lalu, bocah berusia 11 tahun ini hanya berbobot 9,8 kilo. Suatu kondisi yang abnormal untuk sebuah ukuran proporsi berat badan bocah seusianya. Tidak hanya itu, Akbar juga menderita penyakit katarak kongenital.
Rasa kemanusian Surunuddin membuat orang nomor satu di Konsel ini ingin melihat langsung kondisi Akbar dan juga mendapatkan keterangan penanganan medis dari rumah sakit.
“Buat beli makan dan beli susu. Semoga lekas sembuh anaknya,” harap Surunuddin saat melihat langsung kondisi Akbar.
Tidak hanya itu, bupati juga didampingi Direktur BLUD RS Konsel, Boni Lambang Pramana dan Kabag Protokoler dan Komunikasi Pimpinan Konsel, Erna Yustiana, juga memberi saran kepada orang tua Akbar.
Jika mau pindah domisili menjadi warga Konawe Selatan, tentunya pihaknya bisa dengan lebih mudah membantu untuk memberikan fasilitas layanan kesehatan yang sumber biayanya dari pemerintah kepada Akbar.
Tidak hanya itu, layanan fasilitas lain seperti bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) untuk pasangan yang hanya bertahan hidup sebagai penjaga empang ini, dijamin akan diberikan bantuan tersebut oleh Bupati.
“Silahkan bapak/ibu berpikir untuk pindah domisili, semua layanan yang ada bisa kita berikan, karena kalau memenuhi syarat kenapa tidak kita berikan,” saran Erna.
Menanggapi hal tersebut, Manatia ibunda Akbar berterimakasih segala bantuan yang diberikan bupati. Katanya, ia akan segera mengurus syarat administrasi yang ditentukan agar bisa pindah status domisili.
Tim medis yang menangani Akbar, Boni Lambang Pramana mengatakan, progres penanganan pasien gizi buruk tersebut menunjukkan arah yang positif. Program penanganan yang komprehensif diterapkan pada Akbar.
“Dari 7 hari penanganan medis, berat badannya sekarang sudah naik 10,4 kilo. Kita akan tetap monitor untuk penanganan, kami bentuk tim yang dipimpin oleh seorang dokter ahli gizi dan dokter spesialis anak,” terangnya.