KendariPOLITIK

Survei Fixpoll Indonesia Menangkan Rajiun-La Pili di Muna

1310
Elektabilitas pasangan calon di Pilkada Muna. (Foto : Ist)

Reporter : Rahmat R.

KENDARI – Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) akan segera dihelat pada 9 Desember 2020 mendatang. Di Sulawesi Tenggara (Sultra) ada tujuh daerah yang bakal menghelat pesta demokrasi tersebut salah satunya Kabupaten Muna.

Dalam survei yang dilakukan oleh Fixpol Indonesia Research And Strategis Consulting di Muna pada 17-24 November 2020 lalu telah menghasilkan beberapa data.

Survei ini menurut Direktur Eksekutif Fixpoll Indonesia Anas RA bertujuan untuk melihat Potret Perilaku Masyarakat dan Menakar Peluang Calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Muna 2020.

“Data ini menggunakan 840 responden di Kabupaten Muna dan dilaksanakan pada 17-24 November 2020 lalu hampir semua kecamatan di Kabupaten Muna, ” kata Anas saat ditemui di salah satu hotel di Kendari, Rabu 02 Desember 2020.

Ia melanjutkan, ada beberapa hal yang dilakukan di Fixpoll Indonesia di Kabupaten Muna diantaranya, untuk melihat seberapa besar masyarakat keinginan masyarakat terhadap petahana untuk menjadi Bupati kembali, tingkat kepuasan masyarakat terhadap petahana, elektabilitas paslon serta perilaku masyarakat terhadap politik.

“Di Muna ada dua calon yang maju yakni nomor satu adalah petahana LM Rusman Emba – Bahcrun Labuta dan nomor dua adalah LM Rajiun Tumada – La Pali,” bebernya.

Untuk survei Fixpoll sendiri, datanya bersifat ilmiah dan bisa dipertanggungjawabkan kepada publik, sementara tingkat kesalahan (Margin Error) 3,5 persen.

“Data yang kamu dapatkan bahwa yang menginginkan petahana untuk kembali jadi Bupati Muna adalah sekitar 38,8 persen dan tidak menginginkan adalah 61,2 persen, ” ungkap Anas.

Sedangkan untuk elektabilitas berdasarkan stimulasi kertas suara yang artinya masyarakat seolah-olah di TPS, yang mendapatkan dukungan elektoral.

“Pasangan Rusman Emba – Bachrun Labuta sekitar 36,6 persen dan LM Rajiun – La Pili sekitar 45,2 persen sementara yang menolak 15,7 serta yang melakukan simulasi dengan salah 2,5 persen,” terang dia.

Sementara itu, elektabilitas pasangan Rusman Bachrun Labuta hanya sekitar 37,4 persen dan LM Rajiun Tumada sekitar 46,9 persen dan yang tidak tahu 15,7.

“Hal ini menjelaskan angka selisih sekitar 9 persen antara nomor urut dua dan satu. Sementara itu untuk potensi golput sekitar 5 persen saja,” tandasnya. (2).

You cannot copy content of this page

You cannot print contents of this website.
Exit mobile version