HEADLINE NEWSWISATA

Tahun Ini, Dispar Sultra Siapkan 14 Agenda di Kalender Event Pariwisata

2936
Ilustrasi kantor pariwisata

Reporter : Andryan

Editor : Def

KENDARI – Dinas Pariwisata (Dispar) Sulawesi Tenggara (Sultra) terus melakukan pengembangan di sektor pariwisata, guna meningkatkan wisatawan dan kualitas destinasi sumber wisata di Sultra. Salah satunya dengan event wisata untuk menarik tingkat kunjungan di sejumlah wisata di Bumi Anoa.

Untuk tahun 2019 ini, Dispar telah menyiapkan 14 agenda yang telah dimasukkan dalam kalender event pariwisata, untuk event provinsi diantaranya kegiatan Halo Sultra yang akan digelar 23-27 April mendatang, serta festival Budaya pada 27-11 November.

“Sementara untuk event Kabupaten/Kota yakni Kolaka Fair yang telah selesai digelar pada 27-28 Februari lalu, festival Nambo 11-13 April, pekan Konsel Expo 28 April-3 Mei, Kendari Expo 9-15 Mei, festival Kaghati 7-10 Agustus, festival Budaya tua Buton 19-24 Agustus, Festifal Kuliner 27-30 Agustus, festifal keraton kesultanan Buton Baubau 10=17 Oktober, Wakatobi Wonderfull festifal dan Expo 26-28 November, dan festival tongkona 1-6 September,” papar Kepala Seksi Dispar Sultra, Indry SH.

Dikatakannya, setiap tahunnya pihaknya telah mengagendakan pelaksanaan event untuk mengangkat nilai budaya dan meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan lokal dan asing, dengan menjaga dan meningkatkan objek wisata sampai dengan meningkatkan nilai seni dan budaya.

“Setiap tahun perkembangan kunjungan wisata di Sultra terus meningkat, untuk 2015 jumlah kunjungan mencapai 2.363.592 orang yang meliputi 16.859 wisatawan mancanegara (wisman), dan 2.346.733 Wisatawan Nusantara (wisnus). Sementara 2016 jumlahnya mencapai 2.409.754, 17.494 wisman dan 2.392.260 wismus, dan untuk 2017 mencapai 2.446.776 dengan rincian 16.718 wisman dan 2.430.058 wismus,” rincinya.

Adapun destinasi wisata andalan Sultra meliputi, Pulau Lebengki (Konawe Utara), Pulau Bokori (Kota Kendari), Desa Wisata Namu (Konawe Selatan), Pantai Meleura (Muna), Hutan Magrove (Buton Utara), Pulau Hoga (Wakatobi), Hutan Lambusango (Buton), Benteng Keraton Buton (Bau-bau), Desa Wisata Tangkeno (Bombana), dan Permandian Tamborasi (Kolaka).

Selain menyelenggarakan event, lanjut Indry, pihaknya juga melakukan promosi melalui media digital dan cetak seperti website, blog, documenter, majalah, dan brosur. Kemudian membentuk Generasi Pesona (Genpi) yang merupakan kumpulan komunitas yang menggiati sosial dan berwisatawan guna emberikan konstribusi terhadap eksplorasi wisata Sultra.

“Kita juga harapkan dengan adanya Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk setiap Kabupaten/Kota dapat membangunan dan mengembangkan destinasi objek Wisata di Sultra,” tutupnya. (A)


You cannot copy content of this page

You cannot print contents of this website.
Exit mobile version