TIRAWUTA – Sebanyak 259 Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dan Panitia Pemungutan Suara (PPS) se Kabupaten Kolaka Timur (Koltim), Sulawesi Tenggara (Sultra), ikuti Bimbingan Teknis (Bimtek) mengenai Pemuktahiran Data Pemilih pada Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sultra yang bertempat di Aula pertemuan DPRD, pada Rabu (07/02/2018).
Komisioner KPU yang membidangi Program dan data, Asri Alam menyampaikan, tujuan dilaksanakannya Bimtek adalah untuk memberikan pemahaman kepada PPK dan PPS yang bertugas di wilayah kecamatan dan desa dalam melakukan pendataan pemilih yang benar-benar akurat dan akuntabel.
Selain itu lanjutnya, diharapkan data pemilih benar-benar berkualitas. Dimana dalam melakukan pemuktahiran data harus tersaring, sehingga tidak ada data yang ganda.
“PPK dan PPS harus selalu bekerja sama dan bisa memahami apa tugas dan tanggung jawabnya dan bekerja sesuai aturan yang ada,” harap Asri.
Kata Asri, ada tiga aspek yang harus diperhatikan oleh PPK dan PPS di dalam pemuktahiran daftar pemilih agar data tersebut menjadi berkualitas yakni keakuratan data pemilih harus benar-benar valid.
“Harus diperhatikan tempat tanggal lahirnya, nomor KTP dan KKnya apakah terdaftar atau bagaimana,” terangnya.
Kedua jelas Asri yaitu haruslah komprehensif, dalam artian data pemilih yang diperoleh petugas PPK dan PPS harus telah terdaftar dalam DPT.
“Sedangkan yang ketiga itu harus akuntabilitas yang artinya bisa dipertanggungjawabkan,” ungkapnya.
Sementara untuk pemilih pemula seperti anak SMA yang umurnya telah mencapai 17 tahun juga harus benar-benar teliti. Sebab kata Asri, masih ada siswa SMA yang pada saat pendataan umurnya masih 16 tahun. Namun ketika masuk bulan Juni umurnya telah mencapai 17 tahun.
“Sama halnya juga dengan TNI dan Polri yang sudah pensiun, mereka tergolong pemilih pemula. Itu juga datanya harus teliti,” tutupnya.
Laporan: Jaspin
Editor: Kardin
