KENDARI – Pembangunan Jembatan Bahteramas Sulawesi Tenggara (Sultra) yang menghubungkan Kota Lama dan Bungkutoko dengan anggaran kontrak Rp.750 miliar ini, hingga kini belum juga rampung dikerjakan. Akibat belum tuntasnya jembatan tersebut, kini mulai dikeluhkan warga yang berdomisili di sekitaran pembangunan jembatan itu.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Mediakendari.com, beberapa masyarakat mengaku terganggu dengan aktivitas pembangunan jembatan itu, akibat debu yang dihasilkan dari alat bacthing plant. Meski demikian masyarakat tetap berharap agar pembangunan jembatan itu dapat segera dirampungkan, sehingga mempermudah masyarakat dalam beraktivitas.
Seksi Pemantauan Lingkungan, Leonardo mengungkapkan, dalam penanganan pecemaran lingkungan sudah dilakukan oleh pihak perusahaan karena pihak perusahaan sudah memiliki penanganan tersendiri. “Mereka sudah mengelolah lingkungannya dari limbah padat maupun limbah cair karena sudah memiliki amdal,” ucapnya kepada Mediakendari.com, Senin (29/10/2018).
Lanjutnya, dalam pengelolahan limbahnya, baik itu limbah cair dan limbah padat sudah ada pengelolahan tersendiri karena saat pembahasan dokumen amdal itu sudah dibahas soal limbah tersebut. “Seharusnya itu mereka sudah ada tempat penampungan dan digunakan untuk apa,” lanjutnya.
Menanggapi keluhan masyarakat, dirinya mengaku belum turun untuk mengecek pencemaran lingkungan akibat pembangunan jembatan bahteramas. “Saya belum turun di lapangan karena tidak ada laporan dari masyarakat setempat. Tapi hal akan tetap akan kita pantau, kalau memang ada pencemaran lingkungan, maka kami akan langsung menanganinya,” terangnya. (b)
Reporter : Hendrik B