KENDARI – MEDIAKENDARI.COM – Ratusan warga Desa Amotowo, Kecamatan Landono, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) memblokade jalan.
Blockade jalan dilakukan warga dengan menebang ratusan batang pohon ke arah jalan, untuk merintangi pengendara agar tidak bisa melewati rute tersebut.
Tidak kurang dari ratusan batang pohon ditebang disepanjang jalan di Desa Amotowo tersebut, sembari menggelar mimbar bebas dan membakar ban.
Baca Juga : Oknum di Dikbud Sultra Diduga Minta Uang Fee Proyek
Aksi ini tidak hanya diikuti anak muda tapi juga para bapak dan emak yang mengaku nampaknya udah muak dengan janji Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) H. Ali Mazi.
Pasalnya, jalanan rute Landono-Mowila telah bertahun-tahun rusak parah, dan warga mengaku selama bertahun-tahun tersebut menjadi korban ‘PHP’ Gubernur Sultra.
“Kita di sini hanya dikasih janji-janji terus oleh pemerintah untuk perbaikan jalan ini, tapi buktinya tidak pernah direalisasikan,” kata Kordinator Lapangan (Korlap), Awaludin.
Ia juga menyebut, aksi ini sebagai wujud puncak kemarahan warga yang tinggal di Landono-Mowila, karena hingga saat ini jalan rusak tidak kunjung diperbaiki.
Menurutnya, jalan tersebut rusak sejak tahun 2019 dan telah diajukan untuk perbaikan sejak tahun 2020, namun hingga kini tidak pernah direspon pemerintah.
Awaludin juga menuturkan, warga pantas kecewa karena Gubernur Sultra bukannya memperbaiki jalan rusak, malah membangun Kantor Gubernur baru senilai Rp 400 miliar.
“Kasihan kita disini. Kalau panas berdebu, kalau hujan becek, sedangkan mereka hanya asik membangun Kantor baru nak megah,” kata Awaludin.
Baca Juga : Oknum di Dikbud Sultra Diduga Minta Uang Fee Proyek
Ia juga menegaskan, blockade jalan akan terus dilakukan hingga Gubernur Sultra Ali Mazi atau wakilnya Lukman Abunawas datang dan memberikan kepastian soal perbaikan jalan.
Hal senada juga diungkapkan, salah seorang warga, Turisan Jaya bahwa dirinya kecewa dengan sikap pemerintah Provinsi Sultra karena urung memperbaiki jalan.
“Rusaknya ini jalan Landono-Mowila sudah bertahun-tahun, tapi tidak mendapatkan perhatian. Kami kecewa dengan pemerintah saat ini karena hanya diberi janji-janji manis,” singkatnya.
Muhammad Ismail