Editor: Taya
KENDARI – Komisioner Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR) mengumumkan dana zakat untuk membantu 154.740 keluarga pengungsi yang paling rentan di Yordania, Lebanon, Yaman, Irak, Mauritania, dan Mesir.
Dalam rilis yang diterima mediakendari.com, Jumat (26/4/2019) laporan perdana menunjukkan umat muslim membayar sekitar US$76 miliar Zakat setiap tahunnya. Saat ini program zakat UNHCR telah menerima US$14,4 juta dari 2016 hingga 2018 yang bersumber dari individu dan institusi di seluruh dunia. Hingga kini UNHCR telah membantu sebanyak 6.888 keluarga pengungsi. Mereka sebagian besar merupakan pengungsi Suriah di Yordania dan Lebanon.
UNHCR telah memelopori penggunaan Zakat dan menciptakan program zakat untuk membantu keluarga pengungsi yang paling rentan. Keputusan untuk merestrukturisasi program zakat ini menjadi dana zakat pengungsi global didasarkan pada sumbangan besar yang telah diterima UNHCR selama beberapa tahun terakhir.
Dana tersebut memungkinkan individu dan institusi untuk memenuhi kewajiban zakat mereka secara efisien melalui organisasi yang dipercaya dan dihormati secara global yang dikelola UNHCR. Seluruh kontribusi disalurkan secara langsung kepada para pengungsi yang paling rentan dan keluarga pengungsi dalam negeri.
“Selama beberapa tahun terakhir, UNHCR telah melihat lonjakan permintaan atas cara yang dapat dipercaya dan efisien untuk memenuhi kewajiban zakat sekaligus memberikan dampak pada kehidupan populasi yang paling rentan di dunia,” kata Kepala Kemitraan Sektor Swasta di wilayah MENA, Houssam Chahine.
Program zakat UNHCR sepenuhnya sesuai dengan prinsip syariat dan didukung fatwa ulama dan institusi islam terkemuka, serta memiliki tata kelola yang ketat, sehingga menjamin transparansi. Saat ini UNHCR akan menjembatani dana yang dibutuhkan sebesar US$208,6 juta bagi 154.740 keluarga pengungsi.
“Kami merilis laporan zakat tahunan pertama kami hari ini dalam acara Tahun Toleransi di Dubai, ibukota ekonomi Islam. Sudah sewajarnya program zakat kami berkembang menjadi struktur yang lebih menarik bagi industri keuangan islam global. Struktur dana ini memungkinkan untuk lebih transparan dan dapat dipercaya dalam hal penerimaan dan pendistribusian dana Zakat,” tambah Houssam.
CEO dan Direktur Pengelola di DinarStandard, Rafi-uddin Shikoh mengatakan, zakat berpotensi untuk menyalurkan puluhan miliar dolar untuk tujuan filantropi global dan kebutuhan kemanusiaan global.
“Kontribusi sedekah wajib umat muslim mungkin merupakan solusi untuk menyelesaikan kekurangan dana UNHCR, karena 60 persen dari 68,5 juta pengungsi di seluruh dunia (sekitar 40,8 juta) memenuhi syarat untuk memberikan Zakat,” kata Rafi.
Meskipun struktur dana ini diumumkan tepat sebelum Ramadan yang secara tradisional merupakan bulan memberi dan sedekah bagi umat muslim di seluruh dunia, Chahine ingin menekankan kewajiban zakat dapat dipenuhi sepanjang tahun.
“Ramadan adalah waktu yang penting bagi para pengungsi. Tahun ini, kami meluncurkan kampanye besar secara global untuk mengajak umat muslim mengingat para pengungsi dalam doa mereka dan melalui Zakat. Namun, Dana Zakat Pengungsi untuk membantu individu, institusi, dan bisnis menyalurkan Zakat filantropi mereka harus sesuai dengan persyaratan keuangan hukum dan kalender mereka masing-masing,” pungkasnya.