RAHA – Festival Meleura Tahun 2017 yang telah resmi dibuka oleh Plt Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Saleh Lasata, pada Rabu (20/12), merupakan perwujudan dari upaya Kabupaten Muna guna mendorong percepatan pembangunan industri pariwisata di daerah, hal ini sejalan dengan brand wisata Kabupaten Muna yaitu ‘Mai Te Wuna’ (Datanglah di Muna).
Tagline ini menjadi momentum para stakeholder pariwisata akan pentingnya pembangunan kepariwisataan yang mengedepankan pertumbuhan perekonomian, menciptakan lapangan kerja, serta menghapus kemiskinan terhadap masyarakat di sekitar destinasi pariwisata.
Dalam sambutannya, Bupati Muna, LM Rusman Emba menyampaikan, Kabupaten Muna memiliki potensi pariwisata dan keanekaragaman budaya yang tidak kalah menariknya dengan daerah lain di Indonesia.
Ia juga mengatakan, Pantai Meleura memiliki keunikan tersendiri, terlebih lagi jika dilihat dari atas bukit dengan ketinggian 130 mdpl.
“Di Muna ini segalanya serba indah, Insya Allah di bulan dua nanti (Februari 2018, red) juga akan kita gelar festival liangkobori, dimana kita sudah mendapat kepercayaan dari Kementerian Pariwisata,” ungkapnya.
Lanjut Rusman mengatakan, adapun jenis perlombaan yang digelar pada Festival Meleura yaitu, lomba perahu hias, tari modern, balap offroad, lomba lari, dan lomba kuliner.
“Peserta yang ikut mendaftar pada perlombaan tersebut ternyata luar biasa, ada yang dari Kendari, Makassar dan Kalimantan,” katanya.
Dia juga menambahkan Multiplier effect (efek pengali) sektor pariwisata berpeluang dapat berkontribusi meningkatkan kesejahteraan masyarakat, apalagi Kebijakan Presiden RI, Joko Widodo yang akan menciptakan 10 Bali baru merupakan peluang yang harus bisa ditangkap.
“Saya berharap Muna bisa menjadi salah satu dari 10 Bali yang dimaksud, dan agenda Festival Meleura tidak hanya menjadi agenda tahunan Kabupaten Muna, tetapi juga dapat menjadi agenda tahunan Pemerintah Provinsi Sultra maupun Kementerian Pariwisata,” tutupnya.
Reporter: Erwin
Editor: Kardin
