KendariPENDIDIKAN

UT Kendari Gelar Proses Kuliah dengan Dua Metode

803
Ketua UT kota Kendari saat dikofirmasi di ruang kerjanya.

Reporter : Supriyadin Tungga.

KENDARI – Universitas Terbuka (UT) Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar proses perkuliahan dengan dua metode pembejalajaran yaitu metode tutorial daring (Online) dan tatap muka atau offline. Metode ini untuk unit program belajar jarak jauh.

Hal ini dilakukan untuk mematuhi protokol kesehatan sesuai instruksi pemerintah dan mencegah penyebaran covid-19.

Ketua UT Kendari, Arifin Tahir mengatakan pihaknya menggunakan dua metode karena terdapat kendala dalam proses perkuliahan secara daring.

Kendalanya, beber Arifin, tidak semua mahasiswa mendapatkan pelayanan jaringan dengan baik. Selain itu juga masih kurangnya sarana dan prasarana jaringan di beberapa daerah sehingga menjadi keterbatasan untuk melakukan perkuliahan  online.

Akibat hal itu, pihak UT Kendari pun memberikan metode pengajaran offline yang bisa dilakukan bagi mahasiswanya yang kesulitan akan sarana dan prasarana jaringan.

“Pihak kampus juga sudah membentuk tim kerja kantor. Ada yang daring dan juga tatap muka langsung demi menjaga pelayanan mahasiswa dan alumni dalam pengurusan administrasi penyelesaian yang efektif,” ucap Arifin Tahir, ditemui Jum’at 06 November 2020.

Meski begitu ia berharap dalam situasi dan kondisi saat ini pihak mahasiswa UT dan tenaga pengajar bisa memaklumi. “Semoga keadaan bisa secepatnya kembali normal agar perkuliahan bisa membaik seperti sedia kalah,” ujarnya.

Sementara itu, Penanggung Jawab Administrasi dan Pengujian Mahasiswa UT Kendari, LM. Ruspan Takasi menambahkan demi menjaga keberlangsungan prosesi belajar dan pelayanan administrasi yang efektif pihaknya di bawah naungan Kemendikbud sudah menyalurkan bantuan paket data sebesar 50  GB dan di berlakukan per semester sampai batasan waktu yang belum di tentukan.

“Dalam penyaluran paket data internet, sempat ada kendala untuk penyalurannya secara keseluruhan untuk mahasiswa dikarenakan data mahasiswa seperti nomor handphone ada yang diganti sehingga perlunya untuk di lakukan perivikasi ulang,” tutupnya. (3).

You cannot copy content of this page

You cannot print contents of this website.
Exit mobile version